Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh merilis, jumlah penumpang pesawat udara pada November 2018 mengalami penurunan sekitar 17,35 persen dibanding bulan sebelumnya.

Kepala BPS Aceh Wahyudin di Banda Aceh, Jumat, mengatakan, penurunan ini terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti beban operasional maskapai, cuaca yang tidak mendukung, dan rute penerbangan berkurang.

"Di Oktober 2018, jumlah penumpang melalui 11 bandara di Aceh total 115.488 orang dengan 1.298 unit pesawat. Sementara di November cuma 95.447 orang dengan menumpang 1.246 unit pesawat, dan artinya penumpang turun 17,35 persen," tegasnya.

Bahkan, lanjut dia, pihaknya membandingkan jumlah penumpang pesawat di periode yang sama 2017 juga mengalami penurunan sebesar 20,67 persen karena di November dua tahun lalu itu tercatat sebanyak 120.317 orang dengan 1.457 unit pesawat.

Ia mengaku, penurunan terbesar terjadi di bandara yang memiliki aktivitas tinggi baik lalu lintas pesawat, penumpang, maupun barang, misalnya Sultan Iskandar Muda di Aceh Besar, yang turun 18.357 orang atau dari 101.103 orang di Oktober menjadi 82.746 orang di November.

"Malikussaleh di Lhokseumawe dari 4.717 orang menjadi 4.172 orang, Lasikin di Simeulue dari 3.469 orang menjadi 3.043 orang, dan bandara-bandara perintis di Aceh," terang Wahyudin.

Ketua Komite Operator Penerbangan (AOC) Bandara Sultan Iskandar Muda, Andi Djamal akhir Oktober 2018 menyebut, sejumlah maskapai mulai memasuki musim sepi penerbangan yang berakibat pengurangan frekuensi penerbangan dari dan ke Banda Aceh.

"Saat ini telah masuk, dan di November ada beberapa maskapai mengurangi frekuensi penerbangannya di Aceh," ujarnya.

Ia menyebut, seperti maskapai Batik Air bakal mengurangi frekuensi terbang satu kali penerbangan efektif bulan depan. Pengurangan itu terpaksa dilakukan operator demi melakukan efisiensi, karena bisnis penerbangan membutuhkan modal yang besar.

Asosiasi Maskapai Penerbangan Indonesia (INACA) tahun ini pernah menyatakan, avtur atau bahan bakar pesawat menyumbang sekitar 30 hingga 40 persen dari total biaya maskapai.

"Bisanya penerbangan mulai normal lagi di Desember 2018, karena memasuki libur anak sekolah dan tahun baru," katanya.

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019