Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut angka pengangguran di Aceh berkurang sebanyak 4 ribu orang dalam setahun terakhir atau periode Agustus 2023 - Agustus 2024, sehingga kini angka pengangguran di Aceh sebanyak 153 ribu orang.
Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution di Banda Aceh, Selasa, mengatakan seiring dengan adanya peningkatan kondisi perekonomian di Tanah Rencong itu, sehingga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 61 ribu orang selama setahun terakhir.
“Serta mampu mengurangi tingkat pengangguran sebesar 4 ribu orang,” kata Riswan.
Baca juga: Prof Darni Daud: Aceh provinsi kaya, tapi susah cari pekerjaan
Ia menjelaskan penduduk usia kerja di Aceh per Agustus 2024 sebanyak 4,08 juta orang, atau mengalami peningkatan 66 ribu orang dibanding Agustus tahun lalu.
Sebagai besar dari penduduk usia kerja tersebut masuk dalam kelompok angkatan kerja yaitu sebanyak 2,66 juta orang dan 1,42 juta orang bukan angkatan kerja.
“Komposisi angkatan kerja pada Agustus 2024 yaitu sebanyak 2,50 juta orang penduduk yang bekerja dan jumlah pengangguran 153 ribu orang,” ujarnya.
Penurunan pengangguran selama selama setahun terakhir juga sejalan dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang turun menjadi 5,75 persen pada Agustus 2024, atau turun 0,28 persen dibanding Agustus 2023 sebesar 6,03 persen.
“Hal ini tentunya terkait dengan kinerja ekonomi Aceh yang membaik di triwulan ketiga,” ujarnya.
Baca juga: Disnakermobduk Aceh tingkatkan kompetensi tekan pengangguran
Sementara untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami peningkatan pada Agustus 2024 sebesar 65,11 persen atau naik 0,34 persen poin dibanding Agustus 2023.
“TPAK adalah persentase banyaknya angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu negara/wilayah,” ujarnya.
Ia menjelaskan, jika dilihat berdasarkan jenis kelamin maka kesenjangan TPAK kelompok laki-laki dan perempuan semakin mengecil, yaitu TPAK laki-laki sebesar 80,68 persen sedangkan perempuan 49,62 persen.
“Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesetaraan gander, karena semakin besarnya kesempatan perempuan dalam bekerja,” ujarnya.
Riswan menambahkan, sektor pertanian masih menjadi lapangan usaha yang paling besar menyerap tenaga kerja di Aceh, yakni sebesar 37,47 persen dan sektor perdagangan sebesar 14,65 persen.
Baca juga: Pengangguran di Aceh berkurang 4.760 orang dalam setahun terakhir