Lhoksukon (Antaranews Aceh) - Kepala Polisi Resor Kabupaten Aceh Utara AKPB Ian Rizkian Milyardin mengimbau, agar warga tidak mendekati sumur bor yang menyemburkan lumpur di Gampong (desa) Tanjong Meunye, Kecamatan Tanah Jambo Aye, karena dinilai berbahaya.
"Kami mengimbau agar warga tidak mendekati sumur bor itu, karena diduga ada campuran gas yang mudah terbakar. Ini berbahaya, makanya kita minta menjauhi lokasi kejadian," katanya, Rabu.
Ian Rizkian menambahkan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Pemkab Aceh Utara dan dinas terkait untuk melakukan upaya penanganan semburan lumpur bercampur gas di sumur bor dimaksud.
Selain itu, Polres Aceh Utara sebelumnya juga sudah menurunkan sejumlah personil ke lokasi kejadian, untuk melakukan pengamanan. Tak hanya polisi, sejumlah anggota TNI juga berada di sana.
Baca juga: Sumur bor di Aceh Utara semburkan lumpur setinggi puluhan meter
"Selain ada petugas yang melakukan pengamanan, di lokasi kejadian juga sudah diberikan garis polisi agar warga dan pihak yang tidak berkepentingan untuk tidak mendekati sumur itu, karena berbahaya," sebutnya.
Sementara itu, Camat Tanah Jambo Aye Hanifza Putra ditemui di lokasi mengatakan, sekitar 10 unit rumah berdampak dari peristiwa itu, dan mereka telah mengungsi ke rumah sudara dan tetangganya.
"Berdasarkan laporan dari pihak desa, ada sekitar 10 unit rumah di dekat lokasi yang berdampak dari kejadian ini. Namun mereka saat ini sudah mengungsi ke rumah saudara maupun tetangganya," sebut Hanifza.
Baca juga: Semburan gas di Aceh Utara telah kecil
Pihaknya juga mengimbau agar warga setempat dan warga lainnya yang mendatangi lokasi untuk tidak mendekati sumur yang mengeluarkan semburan lumpur itu.
Diberitakan sebelumnya, satu unit sumur bor di dekat rumah warga di Gampong Tanjong Meunye, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, menyemburkan lumpur dan material lain berupa pasir disertai bau gas dengan ketinggian mencapai puluhan meter pada Rabu pagi.
Sumur yang masih dalam tahap pengemboran ini berada di sebuah kebun cabai di dekat rumah penduduk. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, sejumlah warga yang tinggal di dekat lokasi telah mengungsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Kami mengimbau agar warga tidak mendekati sumur bor itu, karena diduga ada campuran gas yang mudah terbakar. Ini berbahaya, makanya kita minta menjauhi lokasi kejadian," katanya, Rabu.
Ian Rizkian menambahkan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Pemkab Aceh Utara dan dinas terkait untuk melakukan upaya penanganan semburan lumpur bercampur gas di sumur bor dimaksud.
Selain itu, Polres Aceh Utara sebelumnya juga sudah menurunkan sejumlah personil ke lokasi kejadian, untuk melakukan pengamanan. Tak hanya polisi, sejumlah anggota TNI juga berada di sana.
Baca juga: Sumur bor di Aceh Utara semburkan lumpur setinggi puluhan meter
"Selain ada petugas yang melakukan pengamanan, di lokasi kejadian juga sudah diberikan garis polisi agar warga dan pihak yang tidak berkepentingan untuk tidak mendekati sumur itu, karena berbahaya," sebutnya.
Sementara itu, Camat Tanah Jambo Aye Hanifza Putra ditemui di lokasi mengatakan, sekitar 10 unit rumah berdampak dari peristiwa itu, dan mereka telah mengungsi ke rumah sudara dan tetangganya.
"Berdasarkan laporan dari pihak desa, ada sekitar 10 unit rumah di dekat lokasi yang berdampak dari kejadian ini. Namun mereka saat ini sudah mengungsi ke rumah saudara maupun tetangganya," sebut Hanifza.
Baca juga: Semburan gas di Aceh Utara telah kecil
Pihaknya juga mengimbau agar warga setempat dan warga lainnya yang mendatangi lokasi untuk tidak mendekati sumur yang mengeluarkan semburan lumpur itu.
Diberitakan sebelumnya, satu unit sumur bor di dekat rumah warga di Gampong Tanjong Meunye, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, menyemburkan lumpur dan material lain berupa pasir disertai bau gas dengan ketinggian mencapai puluhan meter pada Rabu pagi.
Sumur yang masih dalam tahap pengemboran ini berada di sebuah kebun cabai di dekat rumah penduduk. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, sejumlah warga yang tinggal di dekat lokasi telah mengungsi.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019