Lhoksukon, Aceh (ANTARA) - Satu unit bekas penggalian sumur bor di Gampong (desa) Geulinggang LB, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, tiba- tiba menyembur lumpur yang diduga bercampur gas, hingga setinggi lebih dari 10 meter.
Beberapa saksi sempat mendengar suara gemuruh yang cukup keras, diduga kuat berasal dari sumur yang menyemburkan lumpur pada Senin (23/9), sekitar pukul 11.00 WIB.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara Amir Hamzah di Lhoksukon mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Sumur itu dibor (oleh dinas terkait) untuk dialiri air ke sawah petani beberapa waktu lalu, karena tidak mengeluarkan air maka tidak dipakai, namun tiba-tiba tadi siang menyemburkan lumpur yang diduga ada bercampur dengan gas," kata Amir Hamzah menerangkan.
Pihaknya sudah turun ke lokasi untuk memantau langsung. Petugas kepolisian setempat, sambung Amir, juga melarang warga yang tidak berkepentingan agar tidak mendekati sumur dimaksud.
Sementara Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kapolsek Lhoksukon Iptu Yussyah Riyandi menyebutkan, pihaknya sudah memasang garis polisi di lokasi kejadian.
Kapolsek mengatakan, Juhairiah (55), warga Geulinggang sempat mendengar suara gemuruh dari belakang rumahnya, yakni lokasi sumur bor. Karena penasaran, saksi beserta anaknya pergi ke belakang untuk melihat apa yang terjadi dan dari mana asal suara tadi.
Setiba di lokasi, kata Kapolsek, saksi melihat adanya semburan lumpur di bekas pembuatan pengeboran sumur bor yang sebelumnya dibuat oleh dinas terkait, untuk mengaliri air ke sawah petani.
Tidak lama kemudian kabar itu beredar luas, sehingga warga beramai-ramai ke lokasi untuk menyaksikan fenomena tersebut.
Semburan lumpur itu kini sudah tidak lagi mengeluarkan semburan, namun warga diminta untuk tidak mendekati lokasi, dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan.