Wakil Bupati Aceh Besar, Husaini A Wahab mengatakan, teroris itu musuh terbesar masyarakat Aceh, sehingga dirinya siap menentang segala bentuk pemahaman radikalisme dan terorisme.

"Terorisme merupakan satu penyakit yang mengatasnamakan jihad, coba kita lihat adakah teroris itu ulama? Tidak ada. Ulama tidak mungkin terlibat dalam teroris, karena ulama sebenarnya paham betul makna dari jihad tersebut," terangnya pada acara yang digelar oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh di Lampenerut, Aceh Besar, Kamis.

Wabup juga menambahkan, pemahaman kata "syahid" bagi kelompok teroris sangat berbeda dengan pemahaman ajaran Islam yang semestinya.

"Andai kata syahid itu dimaksudkan untuk teroris, mungkin orang pasantren sudah tidak ada lagi di dayah, mereka sudah naik ke gunung semua ikut dalam kelompok teroris demi mendapat syahid itu," terangnya dengan nada tegas.

Menurutnya, pemahaman agama sangat penting diperdalam kajiannya, Islam yang sesungguhnya tidak pernah mengajarkan radikal teroris.

Ia mengajak semua elemen masyarakat untuk taat dan mempelajari agama guna mencegah paham kekerasan radikal dan terorisme tersebut.

"Ikutilah orang-orang yang mengerti, tanyalah pada orang-orang yang paham, jangan tanyakan kepada orang-orang yang tidak jelas pemahaman agama, maka kedepan Aceh mudah-mudahan tidak ada teroris dan tidak akan masuk pemahaman teroris itu," ujarnya.

Terorisme masih menjadi ancaman nyata bagi masyarakat Indonesia khususnya di Provinsi Aceh. Pendidikan dalam keluarga sangat dibutuhkan dalam menangkal paham tersebut.

Lanjutnya, guru didik yang memberikan pemahaman kepada orang lain khususnya anak-anak haruslah sosok yang benar-benar paham akan ajaran agama yang benar dan ia sendiri harus menjalankan kebenaran yang disampaikan tersebut.

Husaini A Wahab juga mengajak para guru didik dan orang tua untuk peduli dengan kegiatan setiap anak mereka.

"Siapakah yang bisa menyelamatkan anak-anak dari pemahaman yang tidak bagus, itulah mereka para orang tua dan guru-guru didiknya, mari kita jaga anak-anak, mereka adalah titipan Allah," pungkasnya.

Pewarta: Mabrur Muhammad

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019