Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak puluhan ribu jamaah memadati zikir akbar "rateeb siribee" dengan menghadirkan Abuya Syeich H Amran Waly Al-Khalidi dalam rangka peringatan 15 Tahun Tsunami yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh di Blang Padang, Senin malam.
Tampak Abuya Syeich H Amran Waly Al-Khalidi yang merupakan Pimpinan Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf (MPTT) I Asia Tenggara dan Pimpinan Pesantren Darul Ihsan Labuhan Haji, Aceh Selatan, dibopong menggunakan tandu menuju atas panggung zikir akbar.
Sedangkan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyambut beliau di atas panggung, dan kemudian duduk bersebelahan dengan dirinya yang diikuti sejumlah pejabat terkait di antaranya Wakil Wali Kota Zainal Arifin, Ketua DPRK Farid Nyak Umar, dan Kapolresta Kombes Pol Trisno Riyanto.
Acara zikir akbar tersebut dibuka sekitar jam 21.45 WIB dengan mendengarkan pembacaan ayat suci Alquran oleh seorang qori asal Banda Aceh, dan setelahnya dilanjutkan dengan arahan dari Aminullah Usman.
Wali kota Banda Aceh sebelumnya mengajak seluruh warga Banda Aceh dan sekitarnya agar dapat hadir dan mengikuti zikir akbar memperingati 15 tahun gempa bumi dan gelombang tsunami di pusatkan di Lapangan Blang Padang, Senin (30/12) malam.
"Mari kita berzikir bersama mendekatkan diri kepada Allah, sembari berdoa mengharapkan ridha-Nya dan untuk kemajuan kota kita tercinta," ucap Aminullah.
Zikir akbar ini juga dihelat, kata dia, untuk mendoakan agar para syuhada yang menjadi korban bencana gempa bumi dan gelombang tsunami setinggi lebih dari 30 meter melanda pesisir pantai Aceh pada 26 Desember 2004.
Selain zikir, acara ini juga akan diisi dengan pemberian tausiah yang disampaikan oleh KH Rohimuddin Nawawi al-Banteni, merupakan Pendiri Ma’had An-Nawawi al-Islami di Bekasi, Jawa Barat dan doa bersama. Pemko telah menyiapkan lokasi untuk menampung 30 ribu lebih jamaah.
"Bencana itu (tsunami) meninggalkan luka mendalam bagi kita semua. Kota Banda Aceh, dan sekitarnya nyaris rata dengan tanah. Ratusan ribu orang kehilangan tempat bernaung. Hati ini diliputi trauma dan duka akibat kehilangan orang-orang terdekat," jelasnya.
"Namun Allah Mahabaik, Allah menyimpan rahasia dibalik ini semua. Semoga dengan kegiatan ini, semakin meningkat ketakwaan kita kepada-Nya. Mari kita doakan bersama mereka yang telah mendahului kita," harap Aminullah.