Banda Aceh (ANTARA) - Keindahan Masjid Raya Baiturrahaman dan Kota Banda Aceh kini dapat nikmati dari menara utama masjid yang memiliki ketinggian 52 meter atau 170 kaki.
Menara utama ini sudah lama ditutup ini karena banyak fasilitas serta lift untuk akses naik ke atas sudah rusak. Namun, kerusakan tersebut sudah diperbaiki hingga akhirnya bisa dibuka kembali pada 24 Maret 2022.
Kepala UPTD Masjid Raya, Saifan Nur, melalui Koordinator Keamananan Masjid Raya Baiturrahman mengatakan menara ini dibuka atas perintah UPTD Masjid Raya Baiturahman dan Dinas Syariat Islam.
Sejak awal dibuka sampai saat ini, menara ini sudah menarik banyak pengunjung. Per harinya, ada 10-20 orang pengunjung yang naik ke menara sembari mengabadikan momen keindahan Masjid Raya dan Kota Banda Aceh dari ketinggian dengan kodak.
"Tetapi, banyak juga orang yang belum tahu bahwa menara ini sudah buka sehingga belum terlalu ramai pengunjung," kata Muliadi.
Lanjut Muliadi, pengunjung yang ingin naik ke menara ini dikenai biaya tiket. Sesuai Pergub harga tiket untuk umum Rp15.000 per orang dan sesuai peraturan UPTD Masjid Raya harga tiket untuk pelajar Rp10.000 per orang.
"Tiket naik tersebut diambil bertujuan sebagai dana pemasukan yang akan digunakan untuk perawatan serta perbaikan fasilitas di Masjid juga sebagai dana untuk membayar jasa penjaga masjid," katanya.
Selama bulan Ramadan, menara ini dibuka dari pukul 09.00-18.00 WIB. Kemudian, dibuka kembali pada malam hari selama satu jam selepas salat tarawih.
Sesaat selepas tarawih, beberapa jamaah tarawih juga banyak yang menyempatkan diri bersama teman ataupun keluarga untuk menikmati keindahan malam dan hiruk pikuk kota Banda Aceh.
Tak lupa, para pengunjung menyiapkan kodak di tangan mereka untuk mengabadikan kerlap-kerlip malam di sudut Kota Banda Aceh.
Banda Aceh dari ketinggian membuat pengunjung merasa takjub sehingga ingin kembali lagi naik ke atas menara ini.
"Mungkin ke depannya bakal ajak keluarga untuk naik bersama ke menara untuk melihat keindahan Masjid dan Kota Banda Aceh dari ketinggian," kata pengunjung asal Langsa, Zheivan.
Pewarta: