Banda Aceh (ANTARA) - Warga Desa Lambaet, Kecamatan Kutabaro, Kabupaten Aceh Besar menemukan benda yang diduga mortir aktif saat meratakan tanah pembangunan gedung serbaguna setempat, mortir tersebut diketahui buatan Pindad sekitar 1996/1997.
"Diduga mortir aktif ditemukan oleh seorang warga di Aceh Besar sewaktu merapikan tanah, saat ditemukan masih terbungkus rapi," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto, Sabtu.
Joko Krisdiyanto mengatakan, penemuan mortir tersebut ketika warga meratakan tanah untuk pembangunan gedung serba guna di desa tersebut. Namun secara tiba-tiba mereka mencangkul gundukan tanah dan menyentuh sebuah kotak besi.
Setelah menemukan benda itu, kata Joko, para pekerja itu langsung membongkar isi kotak besi tersebut hingga ditemukan sebuah benda menyerupai peluru di dalamnya.
“Pasca penemuan benda tersebut dilakukan pemasangan polisi line guna mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Selanjutnya, kata Joko, tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Peralatan Kodam Iskandar Muda (Paldam IM) mengangkat benda diduga mortir tersebut untuk diledakkan.
"Benda diduga mortir itu diangkat oleh Jihandak Paldam- IM untuk dibawa ke lapangan Rindam IM guna dilakukan peledakan," kata Joko.
Sementara itu, Kaden Gegana Kompol Akmal mengatakan, mortar tersebut berjenis mortil 81 buatan Pindad sekitar tahun 1996/1997.
"Ini sudah menjadi kewajiban kami untuk diserahkan ke Paldam Kodam Iskandar Muda," ujar Akmal.
Seperti diketahui, sebuah mortir buatan Pindad memiliki berat 4,630 gram dengan panjang 351 mm serta berdiameter 81 mm, maka disebutkan mortir 81 karena memiliki diameter 81 mm.