Calang (ANTARA) - Eksportir CPO melalui Pelabuhan Calang Kabupaten Aceh Jaya lama menyatakan terhenti kegiatan ekspor dari pelabuhan itu karena tidak ada jaminan keselamatan di pelabuhan.
“Tidak adanya jaminan keselamatan di Pelabuhan Calang pada saat kepal bersandar menjadi salah satu penyebab kegiatan ekspor belum berjalan maksimal,” kata Manager PT Calang Sejati Indah Jaka Santoso di Calang, Senin.
Ia menjelaskan pada tahun 2019, pihaknya telah melakukan ekspor sejak lewat pelabuhan Calang.
“Pihak kapal minta jaminan keselamatan di pelabuhan, karena selama ini kendalanya kalau tidak talinya putus dermaganya juga rusak kemudian boldernya jebol,” kata Jaka Santoso.
Ia mengatakan cuaca juga ikut berpengaruh di Pelabuhan Calang Aceh Jaya.
Pihaknya juga sudah berusaha meminta perbaikan Pelabuhan Calang, akan tetapi harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari Kementerian Perhubungan pusat, karena dermaga tersebut milik Kementerian Perhubungan Pusat.
“Kita sudah berusaha juga untuk melakukan perbaikan serta meminta bantuan dari pihak Kementerian keuangan dan Perhubungan serta dorongan Pemerintah Aceh Jaya, kalau kita gunakan uang sendirikan itu menghabiskan dana cukup besar,” katanya.
Jaka menambahkan ekspor sudah terkendala sejak Juli 2020 dan sejak tahun 2019 lalu baru empat kali berhasil melakukan Ekspor.
“Kita memang harus memperhatikan keamanan, kalau kapal besar lain pengangkut material alat berat milik PLTU Nagan tidak ada persoalan dengan cuaca, namun kita dari CPO sangat rawan jika terjadi kecelakaan, CPOjebol dan jatuh ke laut maka akan mencemari lingkungan,” katanya.