Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, kini mulai mengembangkan kacang kedelai dengan melibatkan para petani lokal untuk mencapai program swasembada pangan nasional.
Kepala Bidang Produksi Padi dan Palawija Dinas Pertanian Pangan dan Peternakan Kabupaten Aceh Utara Nazariah di Lhokseumawe, Senin mengatakan, pengembangan kedelai telah dilakukan di Desa Sido Mulyo, Kecamatan Kutamakmur, dengan luas lahan 270 hektare.
"Kini budidaya kedelai tersebut sudah memasuki masa tahap penanaman dan selama tiga bulan kedepan, kita targetkan sudah bisa dipanen dan kita juga mendampingi para petani di lapangan," ujar Nazariah.
Nazariah menambahkan, budidaya kedelai tersebut merupakan program dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dalam menjalankan program tersebut pihaknya juga melakukan kerjasama dengan TNI untuk melakukan pembinaan petani di lapangan.
Pembinaan tersebut dilakukan agar hasil panen bisa sesuai target, karena dalam melakukan pembinaan pihaknya juga memberikan pemahaman kepada petani tentang tata cara melakukan budidaya kedelai yang benar dan berhasil guna.
Dipilihnya Desa Sido Mulyo sebagai lokasi pengembangan kedelai, Nazariah beralasan bahwa desa tersebut memiliki lahan yang sangat subur, sehingga ditargetkan dalam satu hektare bisa menghasilkan 1,8 ton kedelai.
Tambahnya, Dinas Pertanian, Pangan dan Peternakan Kabupaten Aceh Utara akan menyediakan kebutuhan benih dan pupuk gratis, dalam satu hektare maka memerlukan benih sebanyak 50 Kg.
"Selain memberikan penyuluhan kepada setiap petani, kami juga meyediakan benih dan pupuk gratis, dengan harapan program budidaya kedelai ini dapat dikelola dengan baik dan panennya bisa memenuhi target," tutur Nazariah.
Program budidaya kedelai tersebut apabila dikelola dengan baik, maka sangat berdampak positif karena bisa menggerakkan perekonomian para petani dan bisa memenuhi program swasembada pangan, katanya.
Kepala Bidang Produksi Padi dan Palawija Dinas Pertanian Pangan dan Peternakan Kabupaten Aceh Utara Nazariah di Lhokseumawe, Senin mengatakan, pengembangan kedelai telah dilakukan di Desa Sido Mulyo, Kecamatan Kutamakmur, dengan luas lahan 270 hektare.
"Kini budidaya kedelai tersebut sudah memasuki masa tahap penanaman dan selama tiga bulan kedepan, kita targetkan sudah bisa dipanen dan kita juga mendampingi para petani di lapangan," ujar Nazariah.
Nazariah menambahkan, budidaya kedelai tersebut merupakan program dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dalam menjalankan program tersebut pihaknya juga melakukan kerjasama dengan TNI untuk melakukan pembinaan petani di lapangan.
Pembinaan tersebut dilakukan agar hasil panen bisa sesuai target, karena dalam melakukan pembinaan pihaknya juga memberikan pemahaman kepada petani tentang tata cara melakukan budidaya kedelai yang benar dan berhasil guna.
Dipilihnya Desa Sido Mulyo sebagai lokasi pengembangan kedelai, Nazariah beralasan bahwa desa tersebut memiliki lahan yang sangat subur, sehingga ditargetkan dalam satu hektare bisa menghasilkan 1,8 ton kedelai.
Tambahnya, Dinas Pertanian, Pangan dan Peternakan Kabupaten Aceh Utara akan menyediakan kebutuhan benih dan pupuk gratis, dalam satu hektare maka memerlukan benih sebanyak 50 Kg.
"Selain memberikan penyuluhan kepada setiap petani, kami juga meyediakan benih dan pupuk gratis, dengan harapan program budidaya kedelai ini dapat dikelola dengan baik dan panennya bisa memenuhi target," tutur Nazariah.
Program budidaya kedelai tersebut apabila dikelola dengan baik, maka sangat berdampak positif karena bisa menggerakkan perekonomian para petani dan bisa memenuhi program swasembada pangan, katanya.