Calang (ANTARA) - Sejumlah perwakilan petani sawit Kabupaten Aceh Jaya yang tergabung dalam APKASINDO setempat melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor Bupati setempat di Calang, Selasa.
Koordinator aksi Fauzi Yahya dalam orasinya menyampaikan kalau pihaknya melakukan unjuk rasa ini bertujuan untuk menyampaikan harapan para petani sawit yang ada di Aceh Jaya karena harga sawit saat ini mencekik para petani.
Ia juga menyampaikan kalau dalam penyampaian aspirasi tersebut kepada Bupati Aceh Jaya diwakili oleh 7 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Jaya agar Bupati dapat membuat rekom kepada Presiden RI dapat mencabut larangan ekspor CPO (crude palm oil) karena berdampak pada harga TBS di tingkat petani.
"Ini hanya perwakilan untuk menyampaikan aspirasi petani sawit jika memang tidak ada respon dari Pemerintah Aceh Jaya dan tidak membuat rekom kepada Presiden RI maka kami akan membawa masa lebih banyak lagi," kata Koordinator Aksi yang juga Ketua Apkasindo Aceh Jaya, Fauzi Yahya.
Ia menambahkan akibat larangan ekspor CPO menyebabkan harga sawit semakin turun yang dibeli oleh pihak Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Aceh Jaya.
"Saat ini harga yang dibeli di petani berpariasi dibawah Rp2 ribu ada yang dibeli Rp1.200 dan ada yang dibeli Rp1.300 dan jika dibeli dibawah Rp2 ribu kami petani tidak bisa bekerja lagi, apalagi pupuk mahal," katanya.
Sementara Wakil Bupati Aceh Jaya Tgk Yusri S yang menyambut sejumlah peserta aksi menyampaikan kalau pihaknya menyambut baik dengan adanya unjuk rasa tersebut dan mereka sangat mendukung dan akan memperjuangkan harapan petani.
"Kami Pemerintah akan memperjuangkan harapan petani apalagi kami pemerintah bukan terbentuk sendiri namun dari rakyat dan kami akan memperjuangkan hak rakyat," katanya.
Buntut larangan ekspor CPO, petani sawit gelar unjuk rasa di Kantor Bupati Aceh Jaya
Selasa, 17 Mei 2022 12:35 WIB