Sigli (ANTARA) - Pencetus Hari Santri, KH Thoriq Darwis bin Ziyad mengatakan santri di Indonesia harus dididik untuk menjadi pioner dalam segala bidang sesuai yang dibutuhkan pada jamannya.
“Peringatan Hari Santri 2022 dapat menjadi insan yang bertaqwa dan menjaga martabat Indonesia, sehingga santri harus menjadi pioner di bidang apapun sesuai masa permintaanya," kata KH Thoriq Darwis Bin Ziyad di Pidie.
Pernyataan itu disampaikannya disela-sela menghadiri peringatan Hari Santri Nasional 2022 dengan tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan di Kabupaten Pidie, Sabtu.
Pimpinan pondok pesantren Babussalam Panggelaran di Kabupaten Malang itu menjelaskan pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup ilmu agama saja, tetapi juga mencakup pendidikan formal di semua bidang ilmu seperti ilmu sosial, politik, ekonomi, pertahanan, pertanian, kesehatan dan lainnya.
“Santri tidak melupakan tugas utamanya yaitu menjaga agama itu sendiri. Santri selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap perilakunya dan pekerjaan yang ditekuninya,” katanya.
Bagi santri, agama adalah mata air yang selalu mengalirkan inspirasi-inspirasi untuk menjaga dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan.
“Saya berharap seluruh santri yang ada di Indonesia harus ada definisi jelas dan dikawal bersama oleh semua santri dari Sabang hingga Marauke," katanya.
Ia menambahkan dengan diresmikan hari santri ada UU Kepres, penganggaran biaya dan banyak hal lainnya, maka santri harus mempunyai definisi yang jelas serta pasti yang diakui oleh negara dan untuk kepentingan negara.
KH Thoriq berharap ini menjadi awal dari rekonsiliasi di wilayah Pidie dan dengan adanya santri Pidie menjadi lebih damai dan bisa menerima perbedaan sehingga menjadi Pidie Rahmatan Lil'alamin.