Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menyatakan pihaknya akan menggelar pelatihan pembuatan ajang tradisional dan atraksi di sepuluh desa wisata di Kota Sabang guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia sektor pariwisata.
"Tren perjalanan wisata saat ini mengalami perubahan yaitu dari wisata massal ke arah wisata alternatif dan kita berharap lewat kegiatan yang akan berlangsung beberapa hari ini bisa berdampak pada wisatawan," kata Kepala Disbudpar Aceh Almuniza Kamal di Sabang, Rabu.
Ia menjelaskan dengan adanya pelatihan tersebut dapat terjadi perubahan mengarah pada jenis kegiatan wisata yang berorientasi pada wisata alam atau budaya lokal, dengan tujuan meningkatkan wawasan, petualangan dan edukasi, hiking, dan wisata yang menawarkan pengalaman langsung seperti village tourism.
"Kegiatan ini adalah untuk menjadikan desa wisata berbasis keunikan sumber daya budaya lokal yaitu desa wisata yang menjadikan keunikan adat tradisi dan kehidupan keseharian masyarakat yang menjadi atraksi dan daya tarik utama," katanya.
Ia mengatakan desa wisata merupakan bentuk interaksi langsung antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata acara dan tradisi yang berlaku dalam masyarakat.
Almuniza berharap dengan kegiatan tersebut bisa menjaga nilai-nilai adat dan tradisi masyarakat sesuai dengan norma yang berlaku di wilayah tersebut hingga bisa membuat wisatawan menemukan atraksi wisata baru yang tentunya belum pernah disaksikan sebelumnya.
"Kegiatan ini juga bagaimana kita mempertahankan kearifan lokal dan sejalan dengan pengembangan pariwisata, seperti tagline kita 'Lestarikan Budaya, Majukan Pariwisata'," katanya.
Almuniza menyadari, tanpa adanya kolaborasi dan inovasi yang dilakukan oleh warga desa dalam membuat atraksi wisata tradisional, tentu akan jadi sia-sia, karena Sabang salah satu daerah yang jumlah kunjungan wisatawannya cukup tinggi di Aceh.
Ia juga berharap masyarakat lokal, bumdes, kelompok sadar wisata dan pelaku wisata yang merupakan pilar utama dalam menggerakkan roda kepariwisataan di Sabang bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga ke depan mampu mengelola potensi pariwisata di wilayahnya secara bersama-sama.