Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simeulue Zulfadli di Simeulue, Rabu, mengatakan delapan desa atau gampong terendam banjir tersebut tersebar di empat kecamatan terpisah.
"Penyebab banjir karena hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Simeulue. Belum ada gelombang pengungsian. Sedangkan warga yang terdampak bencana tersebut masih dalam pendataan," kata Zulfadli.
Adapun delapan desa yang terendam banjir tersebut yakni Desa Suak Buluh, Desa Ganting, dan Desa Air Pinang di Kecamatan Simeulue Timur. Kemudian di Kecamatan Teupah Selatan meliputi Desa Labuhan Bajau dan Desa Labuhan Jaya.
Di Kecamatan Teupah Tengah hanya satu desa yang dilanda banjir, yakni Desa Abaik. Sedangkan di Kecamatan Teupah Barat dua desa terdampak banjir yakni Desa Leubang Hulu dan Desa Neibos.
"Selain rumah penduduk, banjir tersebut juga menggenangi fasilitas publik seperti sekolah dan masjid maupun meunasah. Aktivitas warga di delapan desa terdampak banjir sempat terhenti," kata Zulfadli.
Menyangkut jumlah warga terdampak banjir, Zulfadli mengatakan masih dalam pendataan. Tim BPBD Kabupaten Simeulue sudah dikerahkan ke lokasi membantu dan mendata warga terdampak banjir akibat hujan lebat tersebut.
"Tim juga menyalurkan bantuan masa panik. Kami mengimbau masyarakat yang membutuhkan evakuasi segera melaporkan kepada aparatur desa untuk selanjutnya diteruskan kepada kami. Tim kami sudah disiagakan membantu masyarakat terdampak banjir," kata Zulfadli.
Zulfadli mengimbau masyarakat mewaspadai banjir susulan karena potensi bencana alam di kabupaten kepulauan tersebut bisa saja terjadi kapan pun juga, mengingat hujan lebat diprakirakan berlangsung beberapa hari ke depan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari banjir susulan karena kondisi cuaca berpotensi hujan yang bisa menggenangi pemukiman penduduk," kata Zulfadli.