“Bantuan telah kami salurkan di 31 titik lokasi pengungsian yang membuka dapur umum, fokusnya untuk warga yang mengungsi,” kata Kepala Dinas Sosial Pidie, Muslim, Selasa.
Muslim mengatakan bantuan berupa kebutuhan pokok diantar berdasarkan laporan dari lokasi pengungsian.
“Di mana ada laporan dari lapangan posko banjir, ke situ petugas kami akan mengantarkan bantuan sembako untuk warga yang terdampak banjir,” kata Muslim.
Adapun sembako yang disalurkan tersebut terdiri dari minyak goreng, beras, mie instan, roti dan telur.
Kalak BPBD Pidie, Muhammad Rabiul mengatakan setelah masa panik kini pascabanjir tugas pihaknya dalam menyelesaikan mulai dari kebutuhan pokok korban hingga mensterilkan kerusakan fasilitas umum.
“Ada beberapa lokasi yang masih tergenang air seperti di Keunire, Tibang, Cot Tengoh, Cot Rheng, Blang Asan dan Gampong Asan,” kata Rabiul.
Sementara itu, korban banjir juga masih ada yang mengungsi sebanyak 6.531 jiwa yang tersebar di Dayah Tutong 178 jiwa, Keunire 240 jiwa, Blang Asan 1.747 jiwa, Gampong Asan 1.200 jiwa, Lampoh Krueng 525 jiwa, dan Kramat Luar 894 jiwa.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Pidie menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul intensitas hujan tinggi yang menyebabkan 21 kecamatan di kabupaten Itu terendam banjir sejak Sabtu (21/1).
“Status tanggap darurat bencana ini berlaku selama 14 hari, terhitung sejak 23 Januari sampai 5 Februari 2023”, kata Kalak BPBD Pidie, Muhammad Rabiul.