Banda Aceh (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Aceh mencatat rasio pembiayaan bermasalah atau Non Perfoming Financing (NPF) di Aceh pada tahun 2022 berada pada angka 1,53 persen dari total pembiayaan Rp34,23 triliun dan lebih baik dari NPF tingkat nasional yang berada pada angka 2,41 persen.
“Alhamdulillah rasio pembiayaan bermasalah di Aceh terjaga di angka 1,53 persen dan relatif lebih baik dari rasio NPF nasional,” kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Aceh, Yusri di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan kinerja perbankan di provinsi ujung paling barat Indonesia itu pada tahun 2022 lebih baik dibanding dengan tahun sebelumnya tiga indikator yakni pembiayaan, aset dan dana pihak ketiga tumbuh negatif.
Baca juga: Forbes desak OJK tetapkan putra daerah jadi Direktur Bank Aceh Syariah
Pihaknya sangat mengapresiasi seluruh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang beroperasi di Aceh karena membukukan kinerja yang positif dan akseleratif di tahun 2022 pasca implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Ia menyebutkan total aset bank umum tumbuh 5,58 persen menjadi Rp48,54 triliun, DPK tumbuh 0,80 persen menjadi Rp39,63 triliun dan pembiayaan tumbuh 9,83 persen menjadi Rp34,23 triliun.
Adapun perbankan umum Syariah di Aceh berjumlah tujuh bank yakni PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. PT Bank Aceh Syariah, PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk, PT Bank BCA Syariah, PT Bank Syariah Bukopin, PT Bank BTPN Syariah, Tbk dan PT Bank Mega Syariah.
Baca juga: Ini total pembiayaan perbankan di Aceh 2022
Kemudian enam unit usaha Syariah yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk, PT Bank Sinarmas, Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Bank Maybank Indonesia, Tbk dan PT Bank Permata, Tbk.
Selanjutnya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yakni PT BPRS Mustaqim Aceh (Perseroda), PT BPRS Hikmah Wakilah, PT BPRS Rahmah Hijrah Agung, PT BPRS Adeco, PT BPRS Gayo, PT BPRS Kota Juang, PT BPRS Rahmania Dana Sejahtera, PT BPRS Serambi Mekah, PT BPRS Taman Indah Darussalam, PT BPRS Baiturrahman dan PT BPRS Tgk. Chiek Dipante.
Bank Perkreditan Rakyat PT BPR Ingin Jaya, PT BPR Artha Aceh Sejahtera, PT BPR Aceh Utara dan PT BPR Berlian Global Aceh