Butuh modal usaha
Budiamin, pedagang kaki lima berusia 62 tahun di Pasar Aceh, mengungkapkan harapannya terhadap bantuan modal usaha yang dijanjikan Mualem-Dek Fadh. Ia mengaku belum pernah menerima bantuan dari pemerintah, meski kondisi ekonominya sulit.
"Saya gak pernah minta-minta, tapi semua orang kan butuh bantuan. Sampai sekarang, belum pernah sekalipun saya dapat bantuan dari pemerintah," katanya.
Dengan penghasilan harian yang hanya mencapai Rp100 ribu dari berdagang dompet dan ikat pinggang, Budiamin berharap ada perhatian pemerintah untuk meningkatkan usahanya dan memperbaiki taraf hidup di masa tua.
"Kita semua kan butuh. Kalau ada bantuan, Alhamdulillah, tapi kalau gak ada pun saya tetap berusaha. Semoga ada yang peduli sama orang seperti saya," katanya.
Baca juga: Pemidanaan, bukan satu-satunya solusi melindungi perempuan dan anak
Nurbaiti, perempuan 52 tahun dari kawasan Labuy, juga berharap bantuan modal usaha tersebut terealisasi karena usahanya saat ini di Pasar Aceh masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan dapur dan merawat suaminya yang tidak lagi bekerja karena masalah kesehatan.
“Saya tidak pernah dapat bantuan seperti PKH. Padahal, saya dan suami sudah tua. Kami hanya berharap ada sedikit modal usaha untuk membantu kehidupan kami,” katanya penuh harap.
*Konten ini merupakan bagian dari program fellowship cek fakta Aliansi Jurnalis Independen (AJI)
Baca juga: Menguji program Mualem-Dek Fadh untuk menjawab kebutuhan nelayan Aceh
Baca juga: Perempuan dan anak Aceh belum sepenuhnya terlindungi