"Sudah saya lakukan perawatan, pemupukan, namun tetap saja banyak cabai membusuk, keriting kuning dan layu. Kita yakin hal ini pengaruh besarnya disebabkan oleh hujan tidak menentu beberapa waktu lalu," katanya di Meulaboh, Selasa.
Ia menyampaikan, komoditas cabai yang dihasilkan dari area hampir satu hektare miliknya itu, tidak memberi keuntungan, malahan dirinya mengaku rugi setelah diperhitungkan biaya kerja, pemupukan hingga proses perawatan yang menelan waktu.
Petani usia muda ini menyampaikan, masa-masa usia subur tanaman cabai dan berbuah pada akhir Desember 2017, kemudian seriing waktu cuaca saat itu tidak menentu, malahan cenderung hujan pada waktu-waktu yang diluar diperkiraan petani.
Reza menyampaikan, kondisi serupa juga dialami sejumlah petani tanaman cabai lainnya di kawasan setempat, meski sudah dilakukan upaya penyelamatan dengan cara-cara khusus, tetap saja hasil pembuahan tidak bagus, bukan karena usia tanaman sudah tua.
"Pupuk dan perawatan sudah, hingga usia panen ternyata hasilnya tidak seperti yang saya diharapkan. Cabainya membusuk di batang, tidak banyak hasilnya karena itu sudah tidak terurus, kalau begini kejadian harganya pasti jatuh," keluhnya.
Lebih lanjut disampaikan, hasil panen Januari 2018 itu, diyakini akan mempengaruhi pasokan cabai merah lokal untuk wilayah pasar kecamatan dan pasar Meulaboh sehingga berakibat pada terjadinya kenaikan secara berangsur.
Reza berharap pemerintah daerah membantu petani cabai setempat untuk penanaman selanjutnya, karena saat ini cuaca diperkirakannya sudah mulai membaik untuk proses pembersihan lahan persiapan penananam bibit cabai.
Sementara itu harga jual eceran cabai merah bersa di Pasar Bina Usaha Meulaboh dalam satu minggu ini bertahan seharga Rp48.000/kg, harga tersebut mengalami kenaikan dari minggu pertama Januari 2018 seharga Rp35.000/kg.
"Hari ini (Selasa) harga cabai merah Rp48 ribu per kilo dan cabai rawit Rp60 ribu per kilo. Baru lima hari ini naik, sebelumnya harga cabai merah Rp38 ribu per kilo dan cabai rawit Rp50 ribu per kilogramnya," tambah Ian, salah satu pedagang di komplek Bina Usaha.