Singkil (Antaranews Aceh) - Seorang nelayan, Ereanius Talembanua (25) yang dikabarkan hilang ketika mencari tripang di kawasan Pulau Duo, Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, akhirnya ditemukan tewas yang diduga sebelumnya dimangsa buaya.
Camat Pulau Banyak Barat Hasbi saat dihubungi wartawan dari Singkil, Rabu menyatakan, jasad Ereanius ditemukan dalam keadaan mengapung di Kuala Woya, Pulau Barat, Aceh Singkil, dalam kondisi menggenaskan.
"Kondisi tubuhnya sudah tidak utuh lagi dan diduga kuat dimangsa buaya," tambah dia.
Tim pencari gabungan Pos AL, Tim Sar, Polsek setempat yang dibantu warga setempat berhasil menemukan jasad korban, Rabu sekira pukul11.00 WIB di sekitaran kawasan Kuala Woya dekat dengan Desa Suka Makmur, Kecamatan Pulau Banyak Barat.
"Tadi malam saya juga sempat bermimpi kalau korban sudah meninggal diserang buaya dan diberikan petunjuk berada di kawasan Kuala Woya itu," ucap Hasbi.
Usai ditemukan selanjutnya jasad korban Eranius langsung dibawa oleh regu pencari menuju ke rumah duka di Dusun Anaoeik, Desa Sukamakmur, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil untuk segera dikebumikan.
Baca juga: Nelayan Aceh Singkil hilang di sarang buaya
Erenius meninggalkan seorang seorang istri dan satu orang anak yang masih balita.
Sebelumnya tim gabungan melaporkan seorang nelayan Pulau Banyak Ereanus, warga Sula Makmur, hilang di perairan Pulau Duo, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Selasa (27/2) pukul 09.00 WIB.
Tim SAR Gabungan dari Posal Pulau Banyak, Kepolisian dan Satgas SAR Pulau Banyak antara lain Komandan Pos AL Letda Laut Wiwin Yulianto beserta satu anggota Posal Pulau Banyak, Ipda H Primul Kapospol Pulau Banyak Barat, Kanit Intel Bripka Saprin Polsek Pulau Banyak Barat, Yudistira Satgas SAR Pulau Banyak dan masyarakat setempat melakukan pencarian di seputaran perairan Pulau Dua.
Hilang dan tenggelamnya korban diketahui oleh dua orang temannya Susanto Laoly (21) dan Alfariz (25), warga desa yang sama dengan korban.
Informasi yang dihimpun, awal musibah itu terjadi pukul 19.00 WIB ketiga nelayan pencari tripang itu, berangkat dari desanya Suka Makmur menuju Pulau Duo untuk mencari tripang.
Pukul 21.00 WIB, ketiga nelayan berpencar bertugas mencari tripang dengan jarak kurang lebih 20 meter, sekira pukul 23.30 WIB, Ereanus memberi kode senter cahaya berputar-putar karena ada yang menarik kedalam air, Susanto melihat kejadian tersebut langsung memberi tahu kepada Alfaris.
Kemudian kedua temanya itu mengejar ke arah lokasi tetapi kedua saksi nelayan itu tidak sempat mengejar Ereanus sudah tertarik ke dalam air terus menghilang di karena kejadian itu sangat cepat.
Baca juga: Kemunculan buaya di Aceh Utara hebohkan warga
Di perkirakan korban ditarik kedalam air oleh buaya dikarenakan lokasi pencarian tripang tempat sarang buaya dan kedua saksi nelayan melaporkan kejadian tersebut ke Sekdes Suka Makmur.
Pada saat malam kejadian barang bukti yang ditemukan satu unit senter dalam kondisi terapung, keesokan paginya sekitar pukul 08.00 ditemukan tombak dan keranjang ikannya dengan jarak hanya beberapa meter tiap barang.
Saat dalam pencarian warga sempat melihat buaya di bawah laut tidak jauh dari lokasi kejadian. Sementara alat bukti yang di temukan untuk mencari swalow tripang yang di pakai korban, lampu senter, tombak, keranjang ikan.
Sedangkan lokasi pencarian koban di seputaran Pulau Duo, Kuala Gadang, Kuala Trapung, Kuala Betuah.
Nelayan Pulau Banyak tewas dimangsa buaya
Rabu, 28 Februari 2018 18:22 WIB
Tadi malam saya juga sempat bermimpi kalau korban sudah meninggal diserang buaya dan diberikan petunjuk berada di kawasan Kuala Woya itu