Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Sabang, Faisal mengatakan Sabang sedang menggagas pembangunan bandar udara bertaraf Internasional, yang kini masih dalam tahapan penyiapan studi kelayakan.
“Sekarang sedang disusun studi kelayakannya. Setelah itu kita harus menunggu penetapan lokasi dari Kementerian Perhubungan,” katanya, saat dihubungi dari Banda Aceh, Senin.
Dia menjelaskan, studi kelayakan tersebut sedang disusun oleh Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS). Studi kelayakan tersebut perlu dilakukan sebelum anggaran untuk pembangunan dialokasikan pemerintah.
“Setelah keluar penetapan lokasi, langsung pada 2020 kita targetkan untuk menyusun DED (Detail Engineering Design) dan pembebasan lahan,” katanya.
Pemerintah kota Sabang telah menyiapkan lahan seluas 40 hektare untuk pembangunan bandara Internasional tersebut, yang berlokasi di Ujong Seuke, gampong (desa) Anoi Itam, kecamatan Sukajaya, Sabang.
“Sekarang kita sudah memiliki Bandara Maimun Saleh tapi (runway) pendek dan arealnya sempit, maka untuk pengembangan tidak memungkinkan. Maka bandara ini nanti kita harapakan Sabang menjadi tujuan Pariwisata Internasional,” katanya.
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menyebutkan kota Sabang merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan sudah seharusnya daerah tersebut memiliki bandara baru guna meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun internasional.
“Pemerintah provinsi Aceh, kota Sabang dan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) harus memikirkan adanya sebuah bandara yang dapat didarati banyak maskapai," kata Asisten Deputi Pengembangan Regional Kemenpar, Lokot Ahmad Enda di Banda Aceh.
Pembangunan bandara Internasional Sabang tahap studi kelayakan
Senin, 23 September 2019 20:13 WIB