Kalangan legislator atau anggota DPRK Banda Aceh mendukung ibu kota Provinsi Aceh tersebut masuk dalam dalam program Gerakan Menuju 100 Smart City (kota pintar) di Indonesia.
"Kami mendukung sepenuhnya keikutsertaan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam Gerakan Menuju 100 Smart City," kata Anggota DPRK Banda Aceh Musriadi di Banda Aceh, Rabu.
Kota Banda Aceh terpilih setelah mengikuti proses penilaian (assessment) Gerakan Menuju 100 Smart City yang merupakan program Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Musriadi yang juga Ketua Komisi I DPRK Banda Aceh menyatakan pihaknya akan mendorong Pemerintah kota Banda Aceh membangun sistem informasi pembangunan daerah sebagai bagian dari program kota pintar.
Menurut Musriadi, sistem informasi pembangunan daerah mengakomodir aplikasi di antaranya e-database, e-planning, dan e-reporting, perencanaan elektronik yang mendukung rencana pembangunan jangka menengah daerah.
"Semua aplikasi tersebut berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Dan ini tentu akan semakin memudahkan serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata politisi muda dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Gerakan Menuju 100 Smart City, tambah Musriadi, akan menjadi fasilitator dalam memanfaatkan teknologi dengan tujuan utama untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dengan cara yang inovatif.
Untuk mewujudkan Banda Aceh menjadi kota pintas, tentunya harus didukung infrastruktur, sarana prasarana, peralatan, dan sumber daya manusia.
"Dengan terwujudnya Banda Aceh menjadi kota pintar tentu akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Kondisi ini akan berdampak para percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat," sebut Musriadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Kami mendukung sepenuhnya keikutsertaan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam Gerakan Menuju 100 Smart City," kata Anggota DPRK Banda Aceh Musriadi di Banda Aceh, Rabu.
Kota Banda Aceh terpilih setelah mengikuti proses penilaian (assessment) Gerakan Menuju 100 Smart City yang merupakan program Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Musriadi yang juga Ketua Komisi I DPRK Banda Aceh menyatakan pihaknya akan mendorong Pemerintah kota Banda Aceh membangun sistem informasi pembangunan daerah sebagai bagian dari program kota pintar.
Menurut Musriadi, sistem informasi pembangunan daerah mengakomodir aplikasi di antaranya e-database, e-planning, dan e-reporting, perencanaan elektronik yang mendukung rencana pembangunan jangka menengah daerah.
"Semua aplikasi tersebut berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Dan ini tentu akan semakin memudahkan serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata politisi muda dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Gerakan Menuju 100 Smart City, tambah Musriadi, akan menjadi fasilitator dalam memanfaatkan teknologi dengan tujuan utama untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dengan cara yang inovatif.
Untuk mewujudkan Banda Aceh menjadi kota pintas, tentunya harus didukung infrastruktur, sarana prasarana, peralatan, dan sumber daya manusia.
"Dengan terwujudnya Banda Aceh menjadi kota pintar tentu akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Kondisi ini akan berdampak para percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat," sebut Musriadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019