Banda Aceh, 26/11 (Antaraaceh) - Pemerintah Aceh akan meningkatkan pendidikan karakter terhadap para siswa pada 2015 sebagai upaya mengatasi krisis moral generasi muda di masa mendatang, kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh Anas M Adam.
"Alhamdulillah, memang tawuran anak sekolah tidak terjadi di Aceh. Tapi kita harus secara terus menerus mengantisipasi morosotnya moral generasi muda dan salah satunya melalui pendidikan karakter yang terus kita tingkatkan," katanya di Banda Aceh, Selasa.
Hal itu disampaikan disela-sela lomba cerdas cermat tingkat SMU/sederajat diikuti sebanyak 24 sekolah dari 23 kabupaten dan kota di Provinsi Aceh. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh bagian Topografi Kodam Iskandar Muda.
Krisis moral itu antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, kekerasan anak-anak dan remaja, pornografi, penyalahgunaan narkotika, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, dan kebiasaan menyontek.
"Selama ini, kita pahami bahwa krisis moral sebagian pelajar melalui tawuran dikarenakan dipicu oleh persaingan pribadi dan masalah kecil," katanya menjelaskan.
Dijelaskan, pemerintah mengadakan berbagai cara guna menanamkan wawasan kebangsaan kepada remaja dan pemuda sehingga mereka dapat mencintai negeri ini.
"Kita juga memaklumi bahwa selama ini dikalangan pemuda kita juga sepertinya hidup bernegara itu sekedar tempat mereka berlindung 'atau asal punya rumah', tapi tidak pernah merawatnya.Tidak pernah memikirkan bagaimana masa depan rumahnya (negara)," katanya menambahkan.
Oleh karena itu, Anas menjelaskan pendidikan karakter adalah bahagian dari pendidikan agama dan wawasan kebangsaan. Pendidikan karakter selama ini disandarkan kepada pendidikan agama.
"Padahal pendidikan agama itu luas, sementara pendidikan karakter adalah bahagian bagaimana manusia harus bertingkahlaku dan mewujudkan dirinya dalam tatanan pergaulan," kata dia menjelaskan.
Untuk itu, Anas menjelaskan Pemerintah Aceh mulai memperbanyak pendidikan karakter termasuk melatih guru-guru dan tutor kepada bidang pembalajaran karakter tersebut.
Pewarta : Azhari
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014
"Alhamdulillah, memang tawuran anak sekolah tidak terjadi di Aceh. Tapi kita harus secara terus menerus mengantisipasi morosotnya moral generasi muda dan salah satunya melalui pendidikan karakter yang terus kita tingkatkan," katanya di Banda Aceh, Selasa.
Hal itu disampaikan disela-sela lomba cerdas cermat tingkat SMU/sederajat diikuti sebanyak 24 sekolah dari 23 kabupaten dan kota di Provinsi Aceh. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh bagian Topografi Kodam Iskandar Muda.
Krisis moral itu antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, kekerasan anak-anak dan remaja, pornografi, penyalahgunaan narkotika, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, dan kebiasaan menyontek.
"Selama ini, kita pahami bahwa krisis moral sebagian pelajar melalui tawuran dikarenakan dipicu oleh persaingan pribadi dan masalah kecil," katanya menjelaskan.
Dijelaskan, pemerintah mengadakan berbagai cara guna menanamkan wawasan kebangsaan kepada remaja dan pemuda sehingga mereka dapat mencintai negeri ini.
"Kita juga memaklumi bahwa selama ini dikalangan pemuda kita juga sepertinya hidup bernegara itu sekedar tempat mereka berlindung 'atau asal punya rumah', tapi tidak pernah merawatnya.Tidak pernah memikirkan bagaimana masa depan rumahnya (negara)," katanya menambahkan.
Oleh karena itu, Anas menjelaskan pendidikan karakter adalah bahagian dari pendidikan agama dan wawasan kebangsaan. Pendidikan karakter selama ini disandarkan kepada pendidikan agama.
"Padahal pendidikan agama itu luas, sementara pendidikan karakter adalah bahagian bagaimana manusia harus bertingkahlaku dan mewujudkan dirinya dalam tatanan pergaulan," kata dia menjelaskan.
Untuk itu, Anas menjelaskan Pemerintah Aceh mulai memperbanyak pendidikan karakter termasuk melatih guru-guru dan tutor kepada bidang pembalajaran karakter tersebut.
Pewarta : Azhari
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014