Banda Aceh (ANTARA) - Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Aceh dan Sekretariat Bersama Satuan Pendidikan Aman Bencana (Sekber SPAB) di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Aceh berkomitmen mengoptimalkan program pendidikan aman bencana.
Ketua FPRB Aceh Hasan Dibangka di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan program pendidikan aman bencana tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan semua pihak yang terlibat dalam satuan pendidikan menjadi tangguh bencana.
"Kami bersama Sekber SPAB berkomitmen mengoptimalkan program aman bencana di sektor pendidikan. Tujuan agar semua yang terlibat dalam satuan pendidikan, seperti guru maupun peserta didik menjadi sosok yang tangguh bencana," katanya.
Baca juga: BPBD Aceh Barat edukasi bencana bagi murid TK, ini tujuannya
Menurut Hasan Dibangka, Provinsi Aceh termasuk wilayah rawan bencana seperti gempa, banjir, tanah longsor, dan lainnya. Bencana tidak dapat diprediksi kapan terjadi, namun pengurangan risiko dampak dari bencana tersebut dapat dicegah.
Oleh karena itu, FPRB Aceh terus berupaya memberikan pendampingan mitigasi bencana di sektor kependidikan karena peserta didik merupakan generasi penerus bangsa agar mampu mengurangi dampak risiko apabila terjadi bencana.
"Mitigasi bencana ini bagaimana mengurangi risiko seperti banyaknya jatuh korban saat bencana serta lainnya. Dengan mengoptimalkan program satuan pendidikan aman bencana, diharapkan peserta didik maupun unsur yang terlibat dalam satuan pendidikan mampu mengurangi dampak negatif dari sebuah bencana," katanya.
Hasan Dibangka menyebutkan optimalisasi program satuan pendidikan aman bencana sejalan dengan Peraturan Gubernur Aceh tentang Sekber SPAB. Optimalisasi program satuan pendidikan aman bencana ini juga bagian dari hasil penting pertemuan FPRB Aceh dengan Dinas Pendidikan Aceh.
"Dalam pertemuan tersebut, FPRB Aceh dan Dinas Pendidikan Aceh menyepakati langkah strategis untuk mengaktifkan kembali Sekber SPAB," kata Hasan Dibangka menyebutkan.
Ia mengatakan pengaktifan Sekber SPAB tersebut bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan siswa, guru, dan tenaga kependidikan dalam menghadapi potensi bencana, khususnya gempa bumi dan tsunami, yang menjadi ancaman utama di Aceh.
"Fokus utama program satuan pendidikan aman bencana ini yakni simulasi bencana gempa dan tsunami dengan sasaran pelajar sekolah menengah atas. Dari simulasi tersebut, para pelajar dilatih memahami langkah-langkah evakuasi serta mengurangi risiko korban jiwa saat bencana terjadi," kata Hasan Dibangka.
Baca juga: KIP Aceh siapkan mitigasi bencana saat distribusi logistik Pilkada 2024