Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (BPKS) Sabang menjalin kemitraan Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (ASPRINDO) dalam upaya pengembangan kawasan.

“Kita berharap dengan kerja sama dengan ASPRINDO akan banyak jaringan organisasi tersebut untuk berperan dalam pengembangan investasi di kawasan Sabang,” kata Kepala BPKS Iskandar Zulkarnain di Banda Aceh, Jumat.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman dengan dengan ASPRINDO yang berlangsung secara virtual dan turut disaksikan Kementerian Maritim dan Investasi.

Ia menjelaskan kerja sama kemitraan tersebut meliputi bidang pengkajian bisnis dan investasi, pelibatan investor, pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan usaha di bidang perdagangan barang dan jasa, serta penyebarluasan informasi yang relevan dengan perkembangan Sabang.

BPKS merupakan lembaga Pemerintah non Struktural yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 tahun 2000 dan Undang- Undang nomor 11 tahun 2006. BPKS memiliki tugas untuk melakukan pengembangan Kawasan Sabang yang meliputi Kota Sabang dan Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.

Manurut Iskandar Zulkarnain, sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, Sabang belum banyak dilirik oleh para investor dan pengusaha, baik dari dalam maupun dari luar negeri.

“Kita berharap dengan jaringan ASPRINDO di Indonesia dan di Luar Negeri ini, Asprindo dapat membantu kami mengembangkan Sabang,” katanya.

Ia meyakini dengan patner yang ada saat ini melalui jaringan yang tersebar di seluruh negara akan mampu mengembangkan kawasan Sabang sehingga impian masyarakat untuk menjadikan sabang sebagai lokomotif ekonomi akan terwujud.

 Ketua Umum ASPRINDO, Jose Rizal mengatakan  menyambut baik kerja sama tersebut, di mana Sabang secara geopolitik menarik dan lokasinya strategis untuk lalu lintas laut internasional.

"Saat ini memang Sabang belum tergarap secara maksimal. Sabang sudah diputuskan sebagai Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas, terpisah dari pabean, sehingga ada berbagai fasilitas dan insentif di bidang pajak. Kami berharap kami bisa memanfaatkan ini dengan baik," katanya.

Ia mengatakan kerja sama dengan BPKS tersebut selaras dengan misi ASPRINDO yang secara khusus mulai memberi perhatian pada wilayah-wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar Indonesia.

" Saat ini juga kami sedang menjajaki dan mengkaji potensi wilayah Kalimantan Utara yang berbatasan Malaysia," katanya.

Deputi Kementerian Koordinator Bidang Kedaulatan dan Energi, Kemenko Maritim dan Investasi RI Basilio Dias Araujo, menilai ASPRINDO fokus pada pengembangan pengusaha bumiputera atau pribumi.

"Kami berharap pengusaha pribumi mampu berperan signifikan dalam pengembangan dan pembangunan untuk Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang," kata Dias.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021