Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh melalui Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh menyatakan telah menyiapkan lokasi investasi yang clear and clean guna menarik investor ke provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
“Secara umum strategi yang kita lakukan untuk menarik investor adalah menjadikan Provinsi Aceh sebagai destinasi investasi yang efisien bagi investor,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Aceh Marthunis di Banda Aceh, Senin.
Adapun kawasan investasi yang disiapkan bagi para pemilik modal adalah Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB), Kawasan Industri Aceh dan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo.
Ia menjelaskan para investor dapat memanfaatkan lokasi-lokasi yang telah disiapkan tersebut untuk mengembangkan berbagai potensi ekonomi yang ada di provinsi berpenduduk sekitar 5 juta jiwa itu.
Dalam kesempatan tersebut ia juga menjelaskan dari sisi sektor dan tematik investasi, hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang bahan bakunya berada di Aceh adalah prioritas seperti migas, getah pinus, kelapa sawit, kehutanan dan perikanan.
“Tematik hilirisasi dalam investasi Aceh bertujuan agar terwujud transformasi struktural ekonomi Aceh,” katanya.
Ia menyebutkan realisasi investasi di Provinsi Aceh dari triwulan pertama hingga ketiga tahun 2023 mencapai Rp10,6 triliun dengan serapan tenaga kerja mencapai 12.118 orang.
Pihaknya optimistis ekonomi Aceh akan terus tumbuh menyusul potensi yang di provinsi tersebut cukup besar untuk digarap secara maksimal.
Baca juga: BPKS: Konektivitas Pulo Aceh jadi daya tarik investasi