Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Ratusan kapal nelayan berbagai ukuran ikut meramaikan puncak peringatan Hari Nusantara ke-15 yang dipusatkan di Pelabuhan Perikanan Samudra Lampulo, Banda Aceh.
Amatan ANTARA di Pelabuhan Perikanan Samudra Lampulo, Banda Aceh, Minggu, ratusan kapal nelayan tersebut dihiasi bendera merah putih.
Selain itu, di setiap kapal nelayan tersebut dipasangan umbul-umbul bertuluskan "Pesona Indonesia". Kapal-kapal tersebut juga dihiasi bendera warna warni.
Ratusan kapal nelayan tersebut berkonvoi dihadapan Wakil Presiden RI M Yusuf Kalla serta sejumlah menteri kabinet serta para pejabat Pemerintah Aceh maupun pemerintah daerah di provinsi ujung barat tersebut.
Kapal-kapal itu dinaiki ribuan warga yang turut menyaksikan puncak Hari Nusantara yang diperingati setiap 13 Desember tersebut.
Sementara itu, sesaat sebelum acara puncak peringatan Hari Nusantara, puluhan jurnalis dari berbagai media, baik cetak maupun online sempat tertahan, tidak diizinkan masuk arena utama hanya karena kartu pers wartawan yang diberikan tidak distempel merah.
"Kami tidak diizinkan masuk karena tidak ada stempel merah. Padahal, kami sudah berkoordinasi dengan Biro Humas Pemerintah Aceh," ungkap seorang wartawan.
Puluhan wartawan tersebut juga sempat mencampakkan kartu yang diberikan Biro Humas Pemerintah Aceh ke tanah sebagai bentuk protes karena tidak diizinkan masuk arena utama puncak peringatan Hari Nusantara.
Namun, beberapa saat kemudian seorang pejabat Biro Humas Pemerintah Aceh berkoordinasi dengan pihak pengamanan VIP acara mengomunikasikan masalah tersebut.
Akhirnya, puluhan wartawan semula yang sempat tertahan karena tidak diizinkan masuk di pintu utama arena puncak peringatan Hari Nusantara akhirnya diizinkan meliput.
"Yang jelas, liputan kegiatan tidak kurang koordinasi. Hampir setiap liputan kunjungan Presiden maupun Wakil Presiden selalu terjadi masalah seperti ini," ungkap seorang wartawan dengan nada kesal.
Amatan ANTARA di Pelabuhan Perikanan Samudra Lampulo, Banda Aceh, Minggu, ratusan kapal nelayan tersebut dihiasi bendera merah putih.
Selain itu, di setiap kapal nelayan tersebut dipasangan umbul-umbul bertuluskan "Pesona Indonesia". Kapal-kapal tersebut juga dihiasi bendera warna warni.
Ratusan kapal nelayan tersebut berkonvoi dihadapan Wakil Presiden RI M Yusuf Kalla serta sejumlah menteri kabinet serta para pejabat Pemerintah Aceh maupun pemerintah daerah di provinsi ujung barat tersebut.
Kapal-kapal itu dinaiki ribuan warga yang turut menyaksikan puncak Hari Nusantara yang diperingati setiap 13 Desember tersebut.
Sementara itu, sesaat sebelum acara puncak peringatan Hari Nusantara, puluhan jurnalis dari berbagai media, baik cetak maupun online sempat tertahan, tidak diizinkan masuk arena utama hanya karena kartu pers wartawan yang diberikan tidak distempel merah.
"Kami tidak diizinkan masuk karena tidak ada stempel merah. Padahal, kami sudah berkoordinasi dengan Biro Humas Pemerintah Aceh," ungkap seorang wartawan.
Puluhan wartawan tersebut juga sempat mencampakkan kartu yang diberikan Biro Humas Pemerintah Aceh ke tanah sebagai bentuk protes karena tidak diizinkan masuk arena utama puncak peringatan Hari Nusantara.
Namun, beberapa saat kemudian seorang pejabat Biro Humas Pemerintah Aceh berkoordinasi dengan pihak pengamanan VIP acara mengomunikasikan masalah tersebut.
Akhirnya, puluhan wartawan semula yang sempat tertahan karena tidak diizinkan masuk di pintu utama arena puncak peringatan Hari Nusantara akhirnya diizinkan meliput.
"Yang jelas, liputan kegiatan tidak kurang koordinasi. Hampir setiap liputan kunjungan Presiden maupun Wakil Presiden selalu terjadi masalah seperti ini," ungkap seorang wartawan dengan nada kesal.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015