Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Tamiang pada Minggu (30/10) malam telah menyebabkan debit sungai meluap membanjiri belasan desa di beberapa kecamatan bagian hulu pada Senin pagi.
Kepala Pelaksanaan (Kalaksa) BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery alias Bayu di Aceh Tamiang, Senin, menyatakan sedikitnya ada belasan desa di enam kecamatan terendam banjir. Ke enam kecamatan tersebut yakni, Tamiang Hulu, Bandar Pusaka, Sekerak, Tenggulun, Kejuruan Muda dan Karang Baru.
"Ketinggian air bervariasi antara 60-80 centimeter. Namun banjir disejumlah wilayah sudah mulai surut seperti di Desa Babo, Kecamatan Bandar Pusaka salah satu yang terparah sudah tampak surut," kata Iman Suhery.
Menurutnya dari 15 desa dalam Kecamatan Bandar Pusaka 10 di antaranya terendam banjir luapan sungai Aceh Tamiang. Ke-10 desa tersebut yakni, Desa Batu Bedulang, Serkil, Pengidam, Babo dan Baleng Karang. Kemudian Pantai Cempa, Rantau Bintang, Jambo Rambong, Serba dan Batang Ara.
Baca juga: 18 rumah terendam banjir di Aceh Tengah
Banjir masuk ke jalan dan permukiman memaksa warga untuk mengunsi. BPBD dan Tim SAR Aceh Tamiang tengah fokus mengevakuasi warga yang terjebak banjir dari ratusan rumah warga yang terendam.
"Air sudah mulai naik Senin dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Kami mengevakuasi warga menggunakan perahu karet ke tempat yang lebih aman. Ada puluhan jiwa mengungsi dan ratusan rumah terendam, tapi kami belum sempat mendata berapa jumlah warga mengungsi dan rumah yang terendam," ujar Bayu.
Camat Bandar Pusaka Cakra Agie Winapati mengatakan data dan kondisi terbaru pada pukul 14.00 WIB terhadap desa yang terdampak banjir yakni Desa Batu Bedulang dan Desa Serkil hanya terendam tidak ada warga mengungsi.
Baca juga: Terdampak banjir, PLN gerak cepat salurkan bantuan sembako
Berikutnya Desa Bengkelang air masuk pemukiman, sekitar 40 KK terendam dan sebagian warga mengungsi, Desa Pengidam ketinggian air hampir satu meter, rumah warga terendam 30 KK, Desa Babo ketinggian air satu meter, jumlah rumah terendam sebanyak 314 KK.
"Kawasan Pekan Babo ini menjadi banjir terparah, warga mengungsi lebih kurang ada 100 KK. Warga dibantu petugas gabungan sudah membuat dapur umum di depan mushala Dusun Sidorejo," sebut Cakra Agie.
Kemudian, lanjut Cakra Agie Desa Pantai Cempa rumah terendam sebanyak 86 KK, Desa Rantau Bintang rumah terendam 20 KK, Jambo Rambong rumah terendam 219 KK, namun kondisi sudah surut. Sementara Desa Serba rumah terendam 80 KK, warga ngungsi sekitar 50 KK dan mendirikan dapur umum di atas jembatan Simpang Tiga Serba dan Desa Batang Ara juga banjir namun belum ada laporan berapa rumah terendam.
Baca juga: Pj Gubernur Aceh bantu satu ton benih padi bagi petani korban banjir
Di sisi lain akses jalan dari dan menuju pusat Kecamatan Bandar Pusaka sempat terputus.
"Jalan yang putus tersebut status jalan provinsi di Desa Alur Jambu- Batang Ara dan kawasan Simpang Tiga Desa Serba menuju Desa Sunting juga putus tidak bisa dilalui kendaraan," ungkap Cakra Agie.
"Malam ini air sungai sudah mulai surut, namun sore tadi kondisi cuaca masih mendung dan gerimis," tambahnya.
Sementara di Kecamatan Sekerak juga tak luput dari banjir luapan. Adapun desa yang terendam di antaranya, Baling Karang, Juar dan Sekumur.
"Desa wilayah bawah pun sudah mulai masuk air yaitu di Desa Pantai Tinjau dan Bandar Mahligai," tutur Camat Sekerak Muhammad Ilham Malik.
Ilham menjelaskan banjir akibat luapan sungai yang dipicu curah hujan tinggi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. "Tapi faktor terbesarnya luapan air sungai. Air kiriman dari wilayah hulu lebih dominan," ujarnya.
Camat Kejuruan Muda Muhammad Farij mengabarkan hanya satu kampung di wilayahnya terendam banjir namun kondisinya lumayan parah.
"Hanya satu desa di Alur Selebu aja yang terendam. Ada sebagian warga terpaksa mengungsi di TPA," kata Farij.
Menurut dia di Desa Alur Selebu ada empat dusun terdampak banjir rerata setinggi 50-60 centimeter dan merendam 297 KK/rumah serta 997 jiwa harus mengungsi.
"Tapi kondisinya kini sudah surut, namun sebagian warga masih bertahan di pengungsian menunggu situasi banjir benar-benar surut," katanya.
Camat Tenggulun Muhammad Dede Winatha mengatakan kondisi banjir di wilayahnya sejauh ini masih aman, hanya satu dusun saja terendam banjir air melintas.
"Masih aman, cuma ruas jalan saja yang banjir. Ada Dusun Kermal, Desa Simpang Kiri sempat masuk air di halaman rumah warga tapi ini sudah surut, kalau cuaca di Tenggulun mendung," ujarnya.
Pada Senin petang banjir luapan sungai dilaporkan sudah mulai turun ke wilayah hilir. Desa-desa terdekat bantaran sungai Aceh Tamiang di Kecamatan Karang Baru dan Kota Kuala Simpang mulai tergenang banjir kiriman.
Camat Karang Baru Fachrurrazi Syamsuyar mengatakan mengaku sedang sibuk menyalurkan bantuan sosial kepada warga terdampak banjir.
"Untuk sementara ada lima desa yang terdampak banjir. Nanti saya kirim datanya, ini kami lagi kasih bantuan," ucapnya diujung seluler.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala Pelaksanaan (Kalaksa) BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery alias Bayu di Aceh Tamiang, Senin, menyatakan sedikitnya ada belasan desa di enam kecamatan terendam banjir. Ke enam kecamatan tersebut yakni, Tamiang Hulu, Bandar Pusaka, Sekerak, Tenggulun, Kejuruan Muda dan Karang Baru.
"Ketinggian air bervariasi antara 60-80 centimeter. Namun banjir disejumlah wilayah sudah mulai surut seperti di Desa Babo, Kecamatan Bandar Pusaka salah satu yang terparah sudah tampak surut," kata Iman Suhery.
Menurutnya dari 15 desa dalam Kecamatan Bandar Pusaka 10 di antaranya terendam banjir luapan sungai Aceh Tamiang. Ke-10 desa tersebut yakni, Desa Batu Bedulang, Serkil, Pengidam, Babo dan Baleng Karang. Kemudian Pantai Cempa, Rantau Bintang, Jambo Rambong, Serba dan Batang Ara.
Baca juga: 18 rumah terendam banjir di Aceh Tengah
Banjir masuk ke jalan dan permukiman memaksa warga untuk mengunsi. BPBD dan Tim SAR Aceh Tamiang tengah fokus mengevakuasi warga yang terjebak banjir dari ratusan rumah warga yang terendam.
"Air sudah mulai naik Senin dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Kami mengevakuasi warga menggunakan perahu karet ke tempat yang lebih aman. Ada puluhan jiwa mengungsi dan ratusan rumah terendam, tapi kami belum sempat mendata berapa jumlah warga mengungsi dan rumah yang terendam," ujar Bayu.
Camat Bandar Pusaka Cakra Agie Winapati mengatakan data dan kondisi terbaru pada pukul 14.00 WIB terhadap desa yang terdampak banjir yakni Desa Batu Bedulang dan Desa Serkil hanya terendam tidak ada warga mengungsi.
Baca juga: Terdampak banjir, PLN gerak cepat salurkan bantuan sembako
Berikutnya Desa Bengkelang air masuk pemukiman, sekitar 40 KK terendam dan sebagian warga mengungsi, Desa Pengidam ketinggian air hampir satu meter, rumah warga terendam 30 KK, Desa Babo ketinggian air satu meter, jumlah rumah terendam sebanyak 314 KK.
"Kawasan Pekan Babo ini menjadi banjir terparah, warga mengungsi lebih kurang ada 100 KK. Warga dibantu petugas gabungan sudah membuat dapur umum di depan mushala Dusun Sidorejo," sebut Cakra Agie.
Kemudian, lanjut Cakra Agie Desa Pantai Cempa rumah terendam sebanyak 86 KK, Desa Rantau Bintang rumah terendam 20 KK, Jambo Rambong rumah terendam 219 KK, namun kondisi sudah surut. Sementara Desa Serba rumah terendam 80 KK, warga ngungsi sekitar 50 KK dan mendirikan dapur umum di atas jembatan Simpang Tiga Serba dan Desa Batang Ara juga banjir namun belum ada laporan berapa rumah terendam.
Baca juga: Pj Gubernur Aceh bantu satu ton benih padi bagi petani korban banjir
Di sisi lain akses jalan dari dan menuju pusat Kecamatan Bandar Pusaka sempat terputus.
"Jalan yang putus tersebut status jalan provinsi di Desa Alur Jambu- Batang Ara dan kawasan Simpang Tiga Desa Serba menuju Desa Sunting juga putus tidak bisa dilalui kendaraan," ungkap Cakra Agie.
"Malam ini air sungai sudah mulai surut, namun sore tadi kondisi cuaca masih mendung dan gerimis," tambahnya.
Sementara di Kecamatan Sekerak juga tak luput dari banjir luapan. Adapun desa yang terendam di antaranya, Baling Karang, Juar dan Sekumur.
"Desa wilayah bawah pun sudah mulai masuk air yaitu di Desa Pantai Tinjau dan Bandar Mahligai," tutur Camat Sekerak Muhammad Ilham Malik.
Ilham menjelaskan banjir akibat luapan sungai yang dipicu curah hujan tinggi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. "Tapi faktor terbesarnya luapan air sungai. Air kiriman dari wilayah hulu lebih dominan," ujarnya.
Camat Kejuruan Muda Muhammad Farij mengabarkan hanya satu kampung di wilayahnya terendam banjir namun kondisinya lumayan parah.
"Hanya satu desa di Alur Selebu aja yang terendam. Ada sebagian warga terpaksa mengungsi di TPA," kata Farij.
Menurut dia di Desa Alur Selebu ada empat dusun terdampak banjir rerata setinggi 50-60 centimeter dan merendam 297 KK/rumah serta 997 jiwa harus mengungsi.
"Tapi kondisinya kini sudah surut, namun sebagian warga masih bertahan di pengungsian menunggu situasi banjir benar-benar surut," katanya.
Camat Tenggulun Muhammad Dede Winatha mengatakan kondisi banjir di wilayahnya sejauh ini masih aman, hanya satu dusun saja terendam banjir air melintas.
"Masih aman, cuma ruas jalan saja yang banjir. Ada Dusun Kermal, Desa Simpang Kiri sempat masuk air di halaman rumah warga tapi ini sudah surut, kalau cuaca di Tenggulun mendung," ujarnya.
Pada Senin petang banjir luapan sungai dilaporkan sudah mulai turun ke wilayah hilir. Desa-desa terdekat bantaran sungai Aceh Tamiang di Kecamatan Karang Baru dan Kota Kuala Simpang mulai tergenang banjir kiriman.
Camat Karang Baru Fachrurrazi Syamsuyar mengatakan mengaku sedang sibuk menyalurkan bantuan sosial kepada warga terdampak banjir.
"Untuk sementara ada lima desa yang terdampak banjir. Nanti saya kirim datanya, ini kami lagi kasih bantuan," ucapnya diujung seluler.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022