Arus transportasi dari Kota Kualasimpang, menuju Medan, Sumatera Utara, dan arah sebaliknya macet total akibat terjebak banjir di sejumlah titik jalan lintas sumatera (Jalinsum) di wilayah Kejuruan Muda, Aceh Tamiang, Kamis.

Pemantauan di lapangan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Aceh Tamiang bersama personel Satlantas dan TNI tampak mengatur arus lalu lintas di ujung jembatan Kuala Simpang agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. Namun antrean panjang kendaraan tak terhindarkan. Transportasi darat dari roda dua hingga roda 10 ‘mengular’ hingga puluhan kilometer.

“Saat ini untuk Aceh Tamiang ada tiga pintu akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan yaitu, arah Kuala Simpang ke Medan mulai dari Desa Sriwijaya, kemudian arah Rantau mulai dari Titi Putih dan arah ke Langsa di Desa Alur Bemban juga tidak bisa dilalui,” kata Kepala Dinas Perhubungan Aceh Tamiang, Syuibun Anwar di Kuala Simpang, Kamis.

Dia menjelaskan jalan negara di Aceh Tamiang yang tergenang banjir ada enam titik, yakni di kawasan Desa Alur Bemban, Kecamatan Karang Baru. Kemudian Desa Sriwijaya depan Kantor Camat Kota Kuala Simpang dan selebihnya empat titik terparah di wilayah Kecamatan Kejuruan Muda.
 
Antrean kendaraan dari arah Aceh menumpuk di jantung Kota Kuala Simpang, Aceh Tamiang akibat terjebak banjir, Kamis (3/11/2022). ANTARA/Dede Harison

“Untuk transportasi darat yang akan melintasi Aceh Tamiang macet total tidak ada solusi selain menunggu air surut,” ujarnya.

Kepada masyarakat lokal diminta dapat menahan diri untuk keluar rumah menggunakan roda empat agar tidak memperparah kemacetan.

“Kalau pun harus keluar belanja gunakan kendaraan roda dua. Lagi pula tidak ada alasan masyarakat keluar pakai mobil, tidak ada jalan lain,” kata Syuibun.

Sementara para sopir truk dari Aceh tujuan Medan saat ditanyai mengaku sudah terjebak banjir di Kuala Simpang sejak malam Kamis pukul 21.00 WIB.

Kapolres Aceh Tamiang AKBP Imam Asfali mengatakan sekitar pukul 12.30 WIB satu persatu antrean kendaraan sudah bisa diurai dengan sistem buka tutup jalur berlawanan.

“Untuk kendaraan yang bisa terurai adalah bus dan kendaraan roda 10 (turk tronton). Untuk mengurai kendaraan tetap buka tutup jalur sehingga meniadakan resiko kendaraan mogok di jalan yang terendam banjir,” jelas Kapolres.

 

Pewarta: Dede Harison

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022