Sabang (ANTARA Aceh) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh meminta Pemerintah Kota Sabang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dengan mengelola sumber daya manusia (SDM) dokter secara optimal.

Sekretaris IDI Provinsi Aceh, dr Rais Husni Mubarak di Sabang Minggu mengatakan, palau paling ujung barat Indonesia memiliki sarana prasarana yang memadai khususnya di segi infrastruktur kesehatan, hanya saja dibutuhkan kebijakan yang konkrit dari pemerintah daerah untuk mengelola SDM dokter dengan optimal.

"Sabang memiliki potensi yang luar biasa dan kita lihat Pukesmas dan rumah sakitnya sudah bagus dan kita berharap Pemko Sabang bisa mengelola SDM dokter dengan baik," kata Rais yang juga Ketua Himpunan Dokter Umum Cabang Aceh itu.

Ia mengatakan, sebagai kota wisata Pemerintah Kota Sabang harus berani berinvestasi di bidang kesehatan, selain itu juga pelayanan kesehatan yang maksimal dipastikan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan.

"Kalau sekarang pemerintah menyekolahkan putra daerah sebanyak-banyaknya di bidang kedokteran sehingga 5 tahun ke depan menjadi aset daerah, led spesialis ini juga menjadi maknet dan pengunjung ke Sabang tidak hanya berwisata namun bisa mengecek kesehatannya," ujarnya.

Dia menyampaikan, saat ini tidak ada alternatif lain selain Banda Aceh dan Pemerintah Kota Sabang harus melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

"Pulau Weh hanya 45 menit jaraknya dari Kota Banda Aceh didukung oleh fasilitas transportasi yang memadai, ini menjadi sebuah tantangan dan peluang, dan Pemko Sabang harus berani meningkatkan investasi kesehatan," katanya lagi.

Ia juga mengajak semua dokter yang bertugas di daerah untuk membagun komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah dan memberikan pemahanan pelayanan yang harus didapat oleh pasien.

"Dokter harus menjaga etika dan pelayanan terhadap masyarakat di atas segala-galanya sebagaimana sumpah dokter harus memberikan pelayanan yang baik dan jagan sampai merugikan masyarakat apalagi diera BPJS sekarang pasien dibutuhkan pendampingan dokter," tuturnya.

IDI juga mengakui komitmennya dan terus mendorong dokter-dokter yang bertugas di Kota Banda Aceh yang sudah penuh untuk bertugas ke kabupaten dan kota se-Aceh.

"Sabang ada program dokter inprehensif untuk memenuhi itu kami  mendukung dengan mengirim dokter-dokter dari Banda Aceh jika Pemko Sabang siap menyedia insentif memadai," tuturnya.

Ketua IDI Kota Sabang dr Nila Muliyani menyebutkan, jumlah dokter spesialis di wilayah Sabang ada 8 orang dan belum didukung oleh fasilitas medis yang memadai.

"Jadi, jumlah dokter spesialis keseluruhan, Objin 2, bedah 2, anak 2, akupuntur 1 dan penyakit dalam 1, dan diantaranya untuk autopedi peralatannya masih kurang.

Biaya pendidikan itu mahal dan kita berharap pemerintah menyediakan tunjungan yang cukup. Jika seorang dokter pindah maka paketnya yakni keluarga serta anak-anaknya juga ikut pindah dan ini butuh perhatian yang arif dari pihak pemerintah daerah," pintanya.
       
Ia juga menambahkan, di rumah sakit itu punya manajemen dan ke semua tugas di rumah sakit tidak hanya tugas dokter dan semua pihak harus melihat tugas tersebut sesuai tupoksi.

"Kita tetap komitmen memberikan pelayanan terbaik ke semua pasien dan di segi agama jika dokter tersebut bekerja sesuai dengan tugas dan sumpah dokter maka dia bisa masuk surga, tapi jika dia mengabaikan tugas maka dia bisa masuk neraka dan kita berperang dengan ini," kata dokter umum itu.

Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016