Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh mengirim enam tenaga medis, baik dokter dan perawat, untuk menjadi relawan membantu penanganan korban gempa di Turki.
“Tim berangkat hari ini. Ada enam orang. Mereka dibantu seorang penerjemah yang merupakan mahasiswa Aceh di Istanbul,” kata Ketua IDI Aceh Safrizal Rahman di Banda Aceh, Rabu.
Enam tenaga medis yang diberangkatkan ke Turki tersebut terdiri dokter spesialis bedah, spesialis anestesi, dua dokter umum, perawat serta tim pendukung.
Safrizal mengatakan mereka dengan misi kemanusiaan tersebut akan berada selama 10 hari di Turki. Selain membantu korban gempa, mereka juga menyalurkan bantuan hasil donasi dari masyarakat Aceh.
“Insya Allah akan berada di sana selama 10 hari, membawa bantuan untuk para pengungsi dan melakukan need assesment atau analisis kebutuhan,” kata Safrizal.
Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala itu mengatakan bantuan yang akan disalurkan tersebut merupakan donasi masyarakat yang dikumpulkan melalui Rumah Amal Universitas Syiah Kuala (USK) dan pengusaha Aceh.
Dari jauh hari, pihaknya juga telah menjalin koordinasi dengan KBRI di Ankara untuk mempermudah proses penyaluran bantuan, sekaligus pemetaan wilayah yang akan diberikan bantuan.
Menurut Safrizal, dukungan USK dan Pemerintah Aceh semakin menguatkan IDI berangkat tim ke Turki untuk membantu para korban terdampak, baik secara medis maupun bantuan kebutuhan sehari-hari.
“Rencana perjalanan, tim akan singgah di posko bantuan Adana di Kota Ankara lalu nanti akan bergerak ke kota Kahrahmanmaras, Turki," kata Safrizal.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023