Masjid Al-Muttaqin merupakan salah satu masjid yang ada di Kabupaten Bener Meriah. Tapi dari seluruh masjid yang ada di daerah ini, masjid tersebut memiliki daya tarik tersendiri, yakni memiliki sumber air panas untuk fasilitas berwudhu.
Pengurus Masjid Al-Muttaqin Zulfikar di Bener Meriah, Jumat (10/3), mengatakan fasilitas air panas di masjid ini bersumber langsung dari mata air panas bumi (geothermal ) dari kaki gunung merapi Burni Telong. Masjid tersebut berada di kawasan Kampung Simpang Balek, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah.
"Wisatawan banyak yang singgah di masjid ini, sekedar untuk beribadah," kata Zulfikar.
Bener Meriah merupakan wilayah dataran tinggi dengan suhu udara rata-rata 17-28°C. Bahkan jika malam dan pagi hari suhu udara di sini menjadi lebih dingin lagi hingga membuat tubuh menggigil.
Sejak dulu, kawasan ini memang dikenal sebagai kawasan tujuan wisata pemandian air panas di Bener Meriah. Selain itu, letak Masjid Al-Muttaqin yang hanya berada persis di sisi jalan lintas nasional Takengon-Bireuen juga membuatnya menjadi tempat favorit persinggahan para pelancong.
Jadi, kata dia, buat para pelancong dari luar daerah, memilih Masjid Al-Muttaqin untuk tempat beribadah adalah pilihan tepat, karena dapat sedikit menolong mereka dari sengatan cuaca dingin saat berwudhu.
Dia menuturkan fasilitas air panas di Masjid Al-Muttaqin mulai ada sejak tahun 2011. Namun masjid ini, kata dia, sudah dibangun sejak tahun 1980 dan diresmikan pada 25 Desember 1991 oleh Gubernur Aceh Ibrahim Hasan.
Masjid Al-Muttaqin memiliki luas bangunan 40x25 meter dan berdiri megah di atas lahan seluas 4.637 meter.
Sumber air panas di masjid ini adalah wakaf dari masyarakat desa setempat. Masyarakat juga membangun secara swadaya saluran air panas di masjid ini langsung dari sumber mata airnya untuk dapat dipergunakan oleh masyarakat luas.
Air panas di masjid ini tidak hanya tersedia pada fasilitas tempat wudhu saja, bahkan di kamar mandi masjid pun air panas tetap mengalir melimpah.
"Air panas di sini tidak terlalu panas, hangatnya pas untuk digunakan berwudhu," ujar Zulfikar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Pengurus Masjid Al-Muttaqin Zulfikar di Bener Meriah, Jumat (10/3), mengatakan fasilitas air panas di masjid ini bersumber langsung dari mata air panas bumi (geothermal ) dari kaki gunung merapi Burni Telong. Masjid tersebut berada di kawasan Kampung Simpang Balek, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah.
"Wisatawan banyak yang singgah di masjid ini, sekedar untuk beribadah," kata Zulfikar.
Bener Meriah merupakan wilayah dataran tinggi dengan suhu udara rata-rata 17-28°C. Bahkan jika malam dan pagi hari suhu udara di sini menjadi lebih dingin lagi hingga membuat tubuh menggigil.
Sejak dulu, kawasan ini memang dikenal sebagai kawasan tujuan wisata pemandian air panas di Bener Meriah. Selain itu, letak Masjid Al-Muttaqin yang hanya berada persis di sisi jalan lintas nasional Takengon-Bireuen juga membuatnya menjadi tempat favorit persinggahan para pelancong.
Jadi, kata dia, buat para pelancong dari luar daerah, memilih Masjid Al-Muttaqin untuk tempat beribadah adalah pilihan tepat, karena dapat sedikit menolong mereka dari sengatan cuaca dingin saat berwudhu.
Dia menuturkan fasilitas air panas di Masjid Al-Muttaqin mulai ada sejak tahun 2011. Namun masjid ini, kata dia, sudah dibangun sejak tahun 1980 dan diresmikan pada 25 Desember 1991 oleh Gubernur Aceh Ibrahim Hasan.
Masjid Al-Muttaqin memiliki luas bangunan 40x25 meter dan berdiri megah di atas lahan seluas 4.637 meter.
Sumber air panas di masjid ini adalah wakaf dari masyarakat desa setempat. Masyarakat juga membangun secara swadaya saluran air panas di masjid ini langsung dari sumber mata airnya untuk dapat dipergunakan oleh masyarakat luas.
Air panas di masjid ini tidak hanya tersedia pada fasilitas tempat wudhu saja, bahkan di kamar mandi masjid pun air panas tetap mengalir melimpah.
"Air panas di sini tidak terlalu panas, hangatnya pas untuk digunakan berwudhu," ujar Zulfikar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023