Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh mengimbau agar seluruh pengurus masjid dan mushala di provinsi itu untuk mengatur jam yang digunakan agar seragam dan sesuai standar dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah.
Plt. Kepala Kanwil Kemenag Aceh Ahmad Yani di Banda Aceh, Rabu, mengatakan kalibrasi tersebut dapat dilihat dan disesuaikan dengan link yang ada di situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Dengan mengkalibrasi pada waktu RRI, TVRI atau situs resmi BMKG sebelum ibadah Ramadhan dilaksanakan, demi menjaga keseragaman waktu shalat,” kata Ahmad Yani.
Baca juga: Kemenag Aceh siapkan lima teleskop pantau hilal 1 Ramadhan, sore ini
Ia menjelaskan, kalibrasi waktu pada jam di tempat ibadah bertujuan untuk memastikan keseragaman waktu pelaksanaan ibadah shalat fardhu, menyesuaikan dengan waktu shalat lokal di masing-masing daerah.
"Hal ini penting untuk menjadi perhatian kita bersama demi keseragaman waktu shalat, terutama menjelang bulan Ramadhan," katanya.
Sementara itu, Ahli Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh Alfirdaus Putra mengatakan saat ini Aceh memiliki 4.274 masjid dan 7.475 mushala serta meunasah yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.
Oleh sebab itu, kata dia, perlu perhatian bagi setiap masjid, mushala, serta meunasah di Tanah Rencong ini yang memiliki jam yang terkalibrasi untuk menjaga keseragaman pelaksanaan ibadah shalat, termasuk kumandang adzan.
“Jadi lantunan suara azan dikumandangkan dengan merdu dan secara serentak. Pelaksanaan ibadah shalat bisa terlaksana tepat waktu," katanya.
Selain itu, Alfirdaus menjelaskan jika awal Ramadhan 1444 Hijriah nanti diprediksi akan jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.
Namun, pengumuman hasil pemantauan hilal tersebut nantinya akan disampaikan langsung oleh Menteri Agama RI dalam sidang isbat, setelah menerima hasil rukyatul hilal seluruh Indonesia.*
Baca juga: Forkopimda Sabang keluarkan seruan bersama selama Ramadhan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Plt. Kepala Kanwil Kemenag Aceh Ahmad Yani di Banda Aceh, Rabu, mengatakan kalibrasi tersebut dapat dilihat dan disesuaikan dengan link yang ada di situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Dengan mengkalibrasi pada waktu RRI, TVRI atau situs resmi BMKG sebelum ibadah Ramadhan dilaksanakan, demi menjaga keseragaman waktu shalat,” kata Ahmad Yani.
Baca juga: Kemenag Aceh siapkan lima teleskop pantau hilal 1 Ramadhan, sore ini
Ia menjelaskan, kalibrasi waktu pada jam di tempat ibadah bertujuan untuk memastikan keseragaman waktu pelaksanaan ibadah shalat fardhu, menyesuaikan dengan waktu shalat lokal di masing-masing daerah.
"Hal ini penting untuk menjadi perhatian kita bersama demi keseragaman waktu shalat, terutama menjelang bulan Ramadhan," katanya.
Sementara itu, Ahli Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh Alfirdaus Putra mengatakan saat ini Aceh memiliki 4.274 masjid dan 7.475 mushala serta meunasah yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.
Oleh sebab itu, kata dia, perlu perhatian bagi setiap masjid, mushala, serta meunasah di Tanah Rencong ini yang memiliki jam yang terkalibrasi untuk menjaga keseragaman pelaksanaan ibadah shalat, termasuk kumandang adzan.
“Jadi lantunan suara azan dikumandangkan dengan merdu dan secara serentak. Pelaksanaan ibadah shalat bisa terlaksana tepat waktu," katanya.
Selain itu, Alfirdaus menjelaskan jika awal Ramadhan 1444 Hijriah nanti diprediksi akan jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.
Namun, pengumuman hasil pemantauan hilal tersebut nantinya akan disampaikan langsung oleh Menteri Agama RI dalam sidang isbat, setelah menerima hasil rukyatul hilal seluruh Indonesia.*
Baca juga: Forkopimda Sabang keluarkan seruan bersama selama Ramadhan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023