Pemerintah Kota Lhokseumawe bersama PLN Nusantara Power meresmikan Rumah Gizi Gampong (RGG) di Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe sebagai upaya menekan angka stunting atau kekerdilan di daerah itu.
Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran di Lhokseumawe, Rabu, mengatakan peresmian rumah gizi gampong tersebut sebagai bentuk komitmen semua pihak untuk menekan angka stunting di Kota Petro Dollar itu.
"Saya harapkan rumah gizi ini dapat mencegah dan menekan angka stunting di Kota Lhokseumawe yang mencapai 927 anak, sementara di Kecamatan Muara Dua sebanyak 200 anak," katanya.
Baca juga: Vox Populi kenapa Imran layak bertahan sebagai Pj Wali Kota Lhokseumawe
Dengan data tersebut, kata Imran, tentunya diharapkan penanganan stunting yang ada di Lhokseumawe itu dilakukan secara sinergis dan kolaborasi, karena tidak mungkin dalam situasi yang serba cepat untuk ditangani sendiri oleh pemerintah.
Imran menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan salah satu sinergitas yang dilakukan antara BUMN dan Pemkot Lhokseumawe, untuk mengurangi angka stunting dan mengurangi penderita stunting yang ada di Lhokseumawe.
"Kita sudah melaksanakan kegiatan rembuk stunting, salah satunya meminta setiap stakeholder di Lhokseumawe untuk menjadi orang tua asuh dari anak-anak penderita stunting. Mengingat penanganan stunting tidak hanya bisa dilakukan dengan berbicara, berwacana, tetapi harus turun langsung ke lapangan dengan melihat sasaran, kondisi anak dan keluarganya," ujarnya.
Imran menambahkan, penanganan stunting cenderung dilakukan di Posyandu, padahal Posyandu itu sudah ada program sendiri. Dirinya menginginkan bukan hanya makanan tambahan saja yang diberikan, tetapi kondisi keluarga dan lingkungan rumah juga menjadi perhatian.
"Salah satu faktor terjadi stunting dikarenakan penanganan pada saat bumil dan saat balita. Sebagian tidak imunisasi lengkap, hingga sakit-sakitan, hingga asupan gizi kurang lantaran susah makan. Dan bahkan ada yang dari awal tidak diberikan imunisasi. Makanya saya minta kepada kader puskesmas untuk memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat,"katanya.
Pejabat Harian Manager Unit Pembangkit Arun PLN Nusantara Power Yulianto Dwi Prabowo mengatakan bahwa kegiatan rumah gizi gampong untuk penanganan stunting tersebut merupakan bentuk mendukung program pemerintah menyongsong Indonesia generasi emas 2045.
"Kegiatan ini juga sebagai wujud kepedulian PLN Nusantara Power untuk menurunkan angka stunting di Kota Lhokseumawe, khususnya di wilayah lingkungan perusahaan," katanya.
Baca juga: Penanganan stunting di Aceh Tengah terkendala minat Posyandu
Dikatakan Yulianto, rumah gizi gampong yang diresmikan tersebut nantinya akan menyediakan makanan bergizi dan fasilitas kesehatan bagi anak-anak penderitaan stunting.
"Kegiatan ini akan terus kita pantau dan tinjau untuk melihat perkembangan program penurunan stunting. Nantinya kita akan evaluasi untuk melihat hasilnya, apakah tepat sasaran ataupun tidak. Kita akan lakukan kerjasama dengan pihak kecamatan dan perangkat desa untuk melihat apa saja yang menjadi kendala dalam program ini," katanya.
Ia menambahkan bahwa peresmian rumah gizi gampong di Desa Meuria Paloh adalah yang kedua, dimana sebelumnya PLN Nusantara Power juga sudah meresmikan rumah gizi gampong di Desa Blang Panyang.
"Program ini diupayakan dilakukan secara berkelanjutan dengan menerapkan sistem monitoring dan evaluasi, jadi akan kami pantau terus dari awal angka stunting dan setelahnya angka tersebut apakah berkurang ataupun bertambah," ujarnya.
Baca juga: PNM bantu tekan angka stunting di Aceh dengan bagikan paket gizi
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran di Lhokseumawe, Rabu, mengatakan peresmian rumah gizi gampong tersebut sebagai bentuk komitmen semua pihak untuk menekan angka stunting di Kota Petro Dollar itu.
"Saya harapkan rumah gizi ini dapat mencegah dan menekan angka stunting di Kota Lhokseumawe yang mencapai 927 anak, sementara di Kecamatan Muara Dua sebanyak 200 anak," katanya.
Baca juga: Vox Populi kenapa Imran layak bertahan sebagai Pj Wali Kota Lhokseumawe
Dengan data tersebut, kata Imran, tentunya diharapkan penanganan stunting yang ada di Lhokseumawe itu dilakukan secara sinergis dan kolaborasi, karena tidak mungkin dalam situasi yang serba cepat untuk ditangani sendiri oleh pemerintah.
Imran menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan salah satu sinergitas yang dilakukan antara BUMN dan Pemkot Lhokseumawe, untuk mengurangi angka stunting dan mengurangi penderita stunting yang ada di Lhokseumawe.
"Kita sudah melaksanakan kegiatan rembuk stunting, salah satunya meminta setiap stakeholder di Lhokseumawe untuk menjadi orang tua asuh dari anak-anak penderita stunting. Mengingat penanganan stunting tidak hanya bisa dilakukan dengan berbicara, berwacana, tetapi harus turun langsung ke lapangan dengan melihat sasaran, kondisi anak dan keluarganya," ujarnya.
Imran menambahkan, penanganan stunting cenderung dilakukan di Posyandu, padahal Posyandu itu sudah ada program sendiri. Dirinya menginginkan bukan hanya makanan tambahan saja yang diberikan, tetapi kondisi keluarga dan lingkungan rumah juga menjadi perhatian.
"Salah satu faktor terjadi stunting dikarenakan penanganan pada saat bumil dan saat balita. Sebagian tidak imunisasi lengkap, hingga sakit-sakitan, hingga asupan gizi kurang lantaran susah makan. Dan bahkan ada yang dari awal tidak diberikan imunisasi. Makanya saya minta kepada kader puskesmas untuk memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat,"katanya.
Pejabat Harian Manager Unit Pembangkit Arun PLN Nusantara Power Yulianto Dwi Prabowo mengatakan bahwa kegiatan rumah gizi gampong untuk penanganan stunting tersebut merupakan bentuk mendukung program pemerintah menyongsong Indonesia generasi emas 2045.
"Kegiatan ini juga sebagai wujud kepedulian PLN Nusantara Power untuk menurunkan angka stunting di Kota Lhokseumawe, khususnya di wilayah lingkungan perusahaan," katanya.
Baca juga: Penanganan stunting di Aceh Tengah terkendala minat Posyandu
Dikatakan Yulianto, rumah gizi gampong yang diresmikan tersebut nantinya akan menyediakan makanan bergizi dan fasilitas kesehatan bagi anak-anak penderitaan stunting.
"Kegiatan ini akan terus kita pantau dan tinjau untuk melihat perkembangan program penurunan stunting. Nantinya kita akan evaluasi untuk melihat hasilnya, apakah tepat sasaran ataupun tidak. Kita akan lakukan kerjasama dengan pihak kecamatan dan perangkat desa untuk melihat apa saja yang menjadi kendala dalam program ini," katanya.
Ia menambahkan bahwa peresmian rumah gizi gampong di Desa Meuria Paloh adalah yang kedua, dimana sebelumnya PLN Nusantara Power juga sudah meresmikan rumah gizi gampong di Desa Blang Panyang.
"Program ini diupayakan dilakukan secara berkelanjutan dengan menerapkan sistem monitoring dan evaluasi, jadi akan kami pantau terus dari awal angka stunting dan setelahnya angka tersebut apakah berkurang ataupun bertambah," ujarnya.
Baca juga: PNM bantu tekan angka stunting di Aceh dengan bagikan paket gizi
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023