Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Dinas Kelautan dan Perikanan setempat menyatakan terus meningkatkan pelatihan  dan pembinaan petani garam dalam upaya meningkatkan produksi dan kesejahteraan.

“Pembinaan dan pelatihan untuk para petani garam tersebut salah satunya dilakukan melalui pendampingan oleh penyuluh di lapangan agar para petani dapat meningkatkan produktivitas,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Besar Arifin di Lambaro, Kamis.

Ia menjelaskan untuk meningkatkan produksi garam di Kabupaten Aceh Besar petani garam juga perlu mengubah metode  dari sistem rebus menjadi tunnel.  Sistem tunnel merupakan proses produksi garam dengan memanfaatkan lahan yang ada dan menambah wadah tampungan dengan bantuan geoisalator dan penutup rangkat seperti lorong.

“Peningkatan produksi garam tentu perlu sentuhan inovasi yang dilakukan oleh para petani sehingga hasilnya bisa maksimal,” katanya.

Ia menyebutkan jumlah produksi garam di Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2024 sebanyak 55.812 kilogram dengan luas area 6,3 hektare.

Arifin menambahkan Kabupaten Aceh Besar saat ini memiliki tiga kecamatan yang menjadi sentral produksi garam yakni Kecamatan  Seulimuem, Baitussalam dan Lhoong dengan total petani garam yang ada saat ini sebanyak 174 orang.

“Kita berharap produksi pada tahun ini akan lebih meningkat seiring  dengan adanya sentuhan inovasi yang dilakukan para petani garam,” katanya.

Pihaknya juga terus berupaya agar para petani garam di Kabupaten Aceh Besar mendapat dukungan dari berbagai pihak sehingga upaya meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani dapat terwujud.

Baca juga: Dishub Aceh Besar tempatkan petugas atasi kemacetan selama Ramadhan

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024