Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Kue kering tradisional Aceh "Keukarah" atau yang dikenal dengan kue sarang burung menjadi oleh-oleh khas warga ketika mudik lebaran Idul Fitri ke kampung halamannya.
Salwa, pedagang di Pasar Inpres Lhokseumawe, Senin mengemukakan, kue yang juga memiliki urat-urat halus seperti serabut kelapa tersebut banyak dicari warga yang hendak mudik ke kampung halamannya.
Ungkapnya, dalam beberapa hari terakhir banyak warga pendatang di Kota Lhokseumawe, mencari kue tradisional Aceh, seperti kue keukarah, bhoi dan juga bo usen.
"Banyak warga pendatang yang membeli kue keukarah itu sebagai oleh-oleh saat mudik ke kampungnya. Alasannya, karena kue ini bentuknya yang unik dan tidak ada di daerah lain, sehinga cocok untuk dijadikan oleh-oleh khas Aceh," jelas Salwa.
Ia menyebutkan, selain kue keukarah yang diburu untuk dijadikan sebagai oleh-oleh, kue tradisional Aceh lainnya yang juga diburu adalah kue bhoi atau bolu kering yang memiliki rasa manis dan umumnya berbentuk ikan dan juga kerang.
Sedangkan harga berbagai jenis kue dimaksud, masih terjangkau.
Keukarah adalah penganan terbuat dari campuran tempung dan santan berbentuk lembing berukuran satu telapak tangan orang dewasa. Kue ini merupakan salah satu jajanan khas Aceh yang mirip dengan serabut kelapa atau sarang burung.
Rasanya sangat renyah, manis, garing, dan rapuh. Proses pembuatanya sangat sederhana namun sulit ditiru tersebut, menggunakan batok kelapa yang dilobangi sebagai cetakannya. Karena bentuknya yang unik, kue ini sering dijadikan oleh-oleh khas Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017