Blangpidie (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) pada 2017 kembali menyalurkan ratusan ribu batang bibit kopi Robusta unggul kepada petani dalam upaya menjadikan daerah itu pusat penghasil komoditi tersebut di kawasan barat selatan Provinsi Aceh.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, Muslim Hasan di Blangpidie Senin mengatakan, sebanyak 195 ribu batang bibit kopi telah disalurkan kepada 254 orang masyarakat yang tercatat dalam 12 kelompok tani dengan luas lahan sekitar 192 hektare.

"Alhamdulillah, sudah selesai kita bagikan. Semua bibit kopi unggul itu diantarkan langsung oleh petugas perkebunan bersama pihak rekanan ke tiap-tiap kelompok tani di desa mereka masing-masing," ujar dia.

Ia mengatakan, program pemerintah daerah menyalurkan bibit kopi unggul kepada masyarakat tani tersebut menggunakan dana otonomi khusus (Otsus) dan sumber Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) 2017.

"Tujuan penyaluran dan pemberian bantuan bibit kopi ini, pertama sebagai kelanjutan dari bantuan bibit kopi sebelumnya. Kedua untuk penambahan luas areal tanam. Terakhir untuk menjadikan Abdya ini sebagai pusat penghasil kopi Robusta di wilayah barat selatan Aceh," jelasnya.

Muslim menjelaskan lagi, disamping memberikan bibit kopi gartis kepada anggota kelompok tani kopi, Pemkab Abdya melalui Dinas Pertanian dan Pangan juga menyalurkan biaya pembersihan lahan sebesar Rp1,5 juta/hektare dan biaya penanaman bibit kopi sebesar Rp1.000/ batang.

"Tiap satu hektare lahan kita berikan bibit sebanyak 1.000 batang. Biaya pembersihan lahan Rp1,5 juta/hektare dan biaya tanam Rp1.000/ batang. Jadi, semua anggota petani yang terdaftar dalam 12 kelompok itu diberikan bibit dan biayanya," ujarnya.

Ia mengatakan, 12 koptan yang mendapat bantuan tersebut yakni Kecamatan Babahrot, Kuala Batee dan Jeumpa masing-masing kecamatan mendapatkan satu kelompok.

Kemudian Blangpidie tiga kelompok, Tangan-Tangan, Manggeng dan Kecamatn Lembah Sabil masing-masing dua kelompok.

"Semua kelompok tani itu lahannya berada di kawasan pegunungan. Tim dari dinas sebelumyna sudah turun ke lapangan untuk melakukan survei calon petani dan calon lahan (CPCL) sekaligus mengambil titik koordinat lahan," ujar dia.

Program pengembangan kopi Robusta di Kabupaten Abdya telah berlangsung selama tiga tahun lalu. Penyaluran bibit pertama dilakukan pada tahun 2015 dengan luas lahan sekitar 300 hektare dan ditambah 150 hektare lagi pada tahun 2016.

Tidak berhenti disitu, tetapi upaya penambahan bibit untuk perluasan areal tanaman kopi terus dilakukan pada tahun 2017 yang kembali menyalurkan bibit untuk lahan seluas 192 hektare.

Sehingga, bila ditotalkan secara keseluruhan, luas areal tanaman kopi di Abdya sudah mencapai 600 hektare lebih dan jika program itu berhasil tentu ekonomi masyarakat tani menjadi lebih sejahtera di masa akan datang, katanya.   

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017