Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Pihak Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Lhokseumawe, Provinsi Aceh, mengembangkan komoditi yang memberi kontribusi andil inflasi, sehingga tetap normal.

Kepala KPw BI Lhokseumawe Yufrizal di Lhokseumawe, Rabu mengatakan, mencermati beberapa komoditas yang sering berkontribusi terhadap inflasi, maka pihaknya akan mengembangkan tanaman padi, cabai merah dan bawang merah.

Oleh karena itu, untuk menekan terjadinya gejolak harga pada bahan makanan tersebut, KPw BI Lhokseumawe, melakukan pembuatan percontohan-percontohan lahan komoditas yang dapat direplikasi di daerah sekitarnya.

"Untuk komoditas seperti cabai merah, kita lakukan di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Tengah, padi dengan pola tanam hazton dilakikan di Kabupaten Bireuen dan untuk bawang merah kita lakukan di Kabupaten Aceh Utara," ujarnya.

Pembuatan percontohan tersebut, diharapkan dapat menambah pasokan dan pembelajaran, sehingga dapat direplikasi di daerah sekitarnya, terangnya.

Yufrizal menyebutkan lagi, ke depan inflasi akan tetap diarahkan pada sasaran inflasi 2018, yaitu 3,51 persen, karena kondisi inflasi ke depan diperkirakan akan meningkat mengingat adanya kenaikan harga komoditas yang diatur oleh pemerintah (administered price) seperti kenaikan cukai rokok dan rencana pemerintah pusat untuk menaikkan tarif listrik.

Selain itu, harga komoditas kelompok bahan makanan juga bergejolak (volatile foods) yang disebabkan oleh musim penghujan, dimana menurut prediksi BMKG masih berlanjut sampai dengan akhir triwulan I tahun 2018, katanya.


Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018