Dinas Pangan Provinsi Aceh melakukan uji sampel buah dan sayuran segar yang dijual pedagang di Pasar Induk Paya Ilang Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (26/9).
Kepala Dinas Pangan Aceh, Cut Yusminar yang ikut terjun langsung ke lokasi, kepada wartawan menyampaikan bahwa uji sampel dilakukan untuk mengetahui atau memastikan kandungan residu pestisida pada buah dan sayur yang dijual pedagang tidak melebihi batas normal yang telah diatur pemerintah.
Baca juga: Pemkab Aceh Tengah belajar penerapan paten di Aceh Tamiang
"Tes langsung dilakukan di lapangan dengan menurunkan mobil laboratorium keliling," kata Cut Yusmaniar.
Dia menambahkan uji sampel juga dilakukan terhadap jenis pangan lainnya yang dijual pedangan, seperti tahu, lontong, dan kerupuk, guna memastikanya tidak mengandung formalin dan zat berbahaya lainnya.
Baca juga: Masyarakat antri isi solar di Aceh Tengah dan Bener Meriah
"Memastikan tidak ada bahan makanan yang mengandung formalin, borak, dan zat pewarna roda-b," sebutnya.
Dijelaskan bahwa kegiatan uji coba sampel pangan tersebut langsung melibatkan para Petugas Pengawas Keamanan Pangan Seger yang sedang mengikuti Bimtek di Takengon.
Bimtek tersebut berlangsung selama Tiga hari mulai 25 s/d 27 September 2019 di Hotel Arafah Takengon dengan diikuti sebanyak 30 peserta.
Cut Yusmaniar dalam sambutannya saat pembukaan Bimtek tersebut menyampaikan bahwa setiap bahan pangan khususnya pangan segar sangat memungkinkan mengandung residu bahan kimia atau cemaran mikro organisme yang disebabkan karena adanya kontaminasi atau karena diabaikannya praktek pertanian yang baik dan benar.
"Maksud dari dilakukannya Bimtek Pengawasan Keamanan Pangan Segar adalah untuk meningkatkan kompetensi calon Pengawas Keamanan Pangan Segar sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang pengawasan pangan segar," tutur Cut Yusmaniar.
Selain agenda Bimtek dan meninjau Pasar Induk Paya Ilang Takengon, Dinas Pangan Aceh juga meninjau lokasi pertanian kentang masyarakat di kawasan Pantan Terong serta ikut melakukan panen kentang di sana.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Kepala Dinas Pangan Aceh, Cut Yusminar yang ikut terjun langsung ke lokasi, kepada wartawan menyampaikan bahwa uji sampel dilakukan untuk mengetahui atau memastikan kandungan residu pestisida pada buah dan sayur yang dijual pedagang tidak melebihi batas normal yang telah diatur pemerintah.
Baca juga: Pemkab Aceh Tengah belajar penerapan paten di Aceh Tamiang
"Tes langsung dilakukan di lapangan dengan menurunkan mobil laboratorium keliling," kata Cut Yusmaniar.
Dia menambahkan uji sampel juga dilakukan terhadap jenis pangan lainnya yang dijual pedangan, seperti tahu, lontong, dan kerupuk, guna memastikanya tidak mengandung formalin dan zat berbahaya lainnya.
Baca juga: Masyarakat antri isi solar di Aceh Tengah dan Bener Meriah
"Memastikan tidak ada bahan makanan yang mengandung formalin, borak, dan zat pewarna roda-b," sebutnya.
Dijelaskan bahwa kegiatan uji coba sampel pangan tersebut langsung melibatkan para Petugas Pengawas Keamanan Pangan Seger yang sedang mengikuti Bimtek di Takengon.
Bimtek tersebut berlangsung selama Tiga hari mulai 25 s/d 27 September 2019 di Hotel Arafah Takengon dengan diikuti sebanyak 30 peserta.
Cut Yusmaniar dalam sambutannya saat pembukaan Bimtek tersebut menyampaikan bahwa setiap bahan pangan khususnya pangan segar sangat memungkinkan mengandung residu bahan kimia atau cemaran mikro organisme yang disebabkan karena adanya kontaminasi atau karena diabaikannya praktek pertanian yang baik dan benar.
"Maksud dari dilakukannya Bimtek Pengawasan Keamanan Pangan Segar adalah untuk meningkatkan kompetensi calon Pengawas Keamanan Pangan Segar sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang pengawasan pangan segar," tutur Cut Yusmaniar.
Selain agenda Bimtek dan meninjau Pasar Induk Paya Ilang Takengon, Dinas Pangan Aceh juga meninjau lokasi pertanian kentang masyarakat di kawasan Pantan Terong serta ikut melakukan panen kentang di sana.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019