Banda Aceh (ANTARA) - Seorang ibu yang baru melahirkan dari Kecamatan Pulau Aceh Kabupaten Aceh Besar terpaksa dirujuk menggunakan boat nelayan menuju Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh, peristiwa itu terlihat dari cuplikan video yang viral di media sosial.
Kepala Puskesmas Pulau Aceh Misriadi yang dihubungi dari Banda Aceh, Kamis, membenarkan peristiwa seorang ibu bernama Darmayanti dirujuk setelah proses melahirkan di Puskesmas setempat, dan anaknya lahir dalam keadaan sehat dan baik-baik saja.
"Ibu itu melahirkan di Puskesmas Pulau Aceh (Pulo). Anaknya lahir di Pulau dengan kondisi sehat oleh Bidan Puskemas. Saat dirujuk itu ia didampingi oleh dua orang bidan," kata Misriadi.
Misriadi menyampaikan, pasien melahirkan itu terpaksa dirujuk ke RSUZA Banda Aceh karena ari-arinya tidak keluar (retensio plasenta), karena itu harus dibawa ke rumah sakit umum mengingat tidak adanya fasilitas di Puskesmas.
"Retensio plasenta ari-arinya tidak lahir. Kalau ari-arinya tidak lahir memang harus dirujuk, karena di Puskesmas kurang fasilitas," ujarnya.
Misriadi menyampaikan, dari Pulau Aceh untuk saat ini memang tidak ada persiapan kapal khusus, karena itu harus dibawa menggunakan boat nelayan. Perjalanannya membutuhkan waktu sekitar 90 menit.
"Selama ini ketika ada pasien dirujuk selalu dibawa dengan boat nelayan karena tidak ada angkutan khusus hingga hari ini," kata Misriadi.
Bahkan, lanjut Misriadi, ketika ada masyarakat Pulau Aceh yang meninggal dunia di Kota Banda Aceh, selama ini jenazahnya juga dibawa pulang menggunakan boat nelayan dengan membayar sewa lebih kurang Rp 3 juta.
Dalam kesempatan ini, Misriadi berharap adanya ambulance laut untuk membantu perjalanan rujukan masyarakat Pulau Aceh menuju rumah sakit di Banda Aceh, sehingga warga pulau tidak lagi mengeluarkan biaya besar jika hendak berobat.
"Mudah-mudahan dengan ada ambulan laut nantinya operasional tidak perlu dibayar lagi oleh masyarakat. Kemudian juga soal kenyamanan dan keselamatan pasien," demikian Misriadi.