Krueng Raya (ANTARA) - PT Trans Continent akan membangun sendiri pusat logistik berikat di kawasan Kecamatan Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, dalam upaya meningkatkan ekonomi Aceh
"Kami sudah serius untuk menjadikan kawasan Krueng Raya ini sebagai pusat logistik berikat. Kita punya lahan sendiri seluas 15 hektare," kata CEO PT Trans Continent Ismail Rasyid kepada wartawan saat berkunjung ke lokasi di Krueng Raya, belum lama ini.
Awalnya perusahaan transportasi darat dan laut ekspor impor antar benua itu akan melakukan investasi di Kawasan Industri Aceh (KIA) di Ladong, Kabupaten Aceh Besar, milik Pemerintah Aceh yang dikelola PT Pembangunan Aceh (PEMA).
Tapi, karena tidak ada kepastian hukum, maka PT Trans Continent mengundurkan diri dan alat alat berat yang ada di kawasan KIA yang diresmikan akhir Agustus 2019 terpaksa ditarik.
"Sekarang alat berat yang ada di KIA Ladong seperti excavator, crane, forklift, genset, container dan Reach Stacker seharga Rp6 miliar, sudah kita pindahkan dan kini berada di kawasan yang baru," katanya sambil menunjuk alat-alat berat itu.
Jadi, kata Ismail yang didampingi Diputinya Azhari, kawasan berikat sudah sangat mendesak dibangun di Aceh, karena ini demi masa depan ekonomi daerah ini.
"Saya pulang ke Aceh tidak main-main, saya serius. Saya bisa melakukan ini di daerah lain, kenapa di daerah asal saya sendiri tidak bisa," katanya.
Ia mengakui untuk memulai pengembangan ini membutuhkan pengorbanan yang sangat besar.
"Saya ke Aceh udah tiga gelombang, saat Gubernur Irwandi, Wagub Mualem dan Gubernur Nova Iriansyah. Tapi, sepertinya kami harus membangun sendiri. Alhamdulillah Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dan masyarakat di sini sangat mendukung," katanya.
Ia menyatakan, Aceh sangat potensil dan ini bisa digarap sebaik-baiknya dengan kerjasama semua pihak, terutama para pengusaha dan pemerintah.
"Saya manajemen pengelolaan logistik laut, darat, dan udara. Kekuatan jaringan yang utama dan penting. Untuk menjadi bisnis ini harus ada logistik, netwoork dan dagang," katanya.
Dikatakan, Aceh banyak sumber daya alam, tapi selama ini gudangnya di Medan, Sumatera Utara.
"Kenapa Aceh tidak ada. Saya pikir perlu ada sesuatu yang harus dilakukan. Saya melakukan spekulasi. Saya punya komitmen Aceh kita hidupkan lagi," katanya.
Ia menyebutkan, Aceh punya trading yang sangat sibuk, sehingga harus dilakukan sesuatu agar ekonomi Aceh bisa berkembang.
"Tapi, ini sangat tergantung kepada siapa yang melakukan. Saya mau ada triger, bisnis ini bisa mengkoneksikan bidang perikanan, perkebunan, semua sektor. Maka diperlukan pusat logistik berikat," ujar dia.
Jadi, karena sekarang sudah memenuhi di atas 10 hektare, maka sudah bisa menjadi kawasan industri kecil.
"Kita punya lahan 15 hektare. Nanti akan dibangun UKM-UKM dari berbagai daerah untuk diekspor atau dipasarkan di dalam negeri," katanya.
PT Trans Continent bangun sendiri kawasan berikat di Aceh Besar
Kamis, 14 April 2022 13:28 WIB