Banda Aceh (ANTARA) - Sejumlah usaha mikro kecil menengah (UMKM) tembakau di Kabupaten Aceh Besar yang baru beroperasi kurang dari tiga tahun mampu menampung puluhan tenaga kerja.
Saifullah, pemilik usaha pengolahan tembakau, di Aceh Besar, Rabu, mengatakan usaha yang dilakoninya berupa pembuatan rokok. Usaha tersebut dirintis sejak 2021 dan kini mempekerjakan 32 orang.
"Pekerja sebagian besar tenaga linting rokok. Usaha ini kami rintis untuk menampung pekerja dari masyarakat setempat. Kami berharap usaha ini berkembang dan bisa mempekerjakan banyak orang," kata Saifullah.
Baca juga: Pj Bupati Aceh Besar: Kehadiran pabrik rokok buka peluang kerja
Saifullah merupakan pemilik UMKM dengan nama Rampago Jaya, usahanya memproduksi rokok kretek dengan nama Ranub. Rokok tersebut dipasarkan ke berbagai daerah di Aceh dan bahkan dijual hingga ke Pulau Kalimantan.
Dengan 32 tenaga kerja tersebut, produksi usahanya mencapai 1.000 bungkus isi 10 batang per hari. Harga jualnya berkisar Rp11 ribu dengan Rp13 ribu. Tembakau yang digunakan merupakan tembakau aceh yang memiliki aroma berbeda dengan daerah lainnya.
"Produksi kami masih terbatas karena terkendala dengan bahan baku tembakau. Kalau pasokan tembakau bisa dipenuhi, kami yakin bisa meningkatkan produktivitas dan tentunya tenaga kerja juga bertambah," kata Saifullah.