Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menyatakan perhelatan Pekan Kebudayaan (PKA) Aceh merupakan bagian merawat tradisi yang telah diwariskan oleh para pendahulu dan meningkatkan silaturrahmi.
"Pada perhelatan empat tahunan ini kita memperkenalkan beragam tradisi di setiap daerah dan salah satu tradisi yang kita gelar pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) 8 adalah "khanduri blang," kata Kadisbudpar Aceh Almuniza Kamal di Banda Aceh, Jumat.
Almuniza menjelaskan tradisi Khanduri Blang di laksanakan di Desa/gampong Baet Lampuot, Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar pada Kamis (9/11). Kegiatan tersebut menjadi perayaan dengan nilai religius. Dimana petani berharap berkah, sekaligus bermunajat kepada Allah SWT agar sawah mereka bebas dari hama saat musim tanam hingga panen tiba.
"Pada tradisi Kenduri Blang ini terlihat kebersamaan masyarakat Aceh, apalagi rangkaian acara yang islami dan dapat mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk mensyukuri nikmat Allah," katanya.
Kadisbudpar menyebutkan "Kenduri Blang" akan dipatenkan sebagai rangkaian wajib untuk dilaksanakan di acara Pekan Kebudayaan Aceh.
Ia mengatakan pada pelaksanaan "Khanduri Blang" tersebut dengan menu memasak tujuh kuah belanga "kuah beulangong" dan sekaligus mengajak seluruh masyarakat Suka Makmur dan sekitar dapat menikmati kenduri tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Aceh Besar Abdullah mengatakan "Khanduri Blang" menjadi salah satu momentum untuk memperkenalkan budaya dan tradisi turun temurun masyarakat Aceh kepada anak-anak.
"Khanduri Blang merupakan acara syukuran disertai doa dan makan bersama yang dilaksanakan oleh para petani. Ini juga merupakan salah satu bentuk syukur dari hasil yang telah didapatkan dan itu cara berbagi kepada sesama," kata Abdullah.