Banda Aceh (ANTARA) - Kanwil Kemenag Aceh mencatat sebanyak tujuh sekolah di bawah Kementerian Agama hanyut dibawa banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, mulai dari Raudhatul Athfal (PAUD) hingga Madrasah Aliyah (MA).
"Informasi data sementara hari ini, ada tujuh RA dan madrasah yang hanyut," kata Ketua Satgas Tanggap Darurat Kanwil Kemenag Aceh, Khairul Azhar, di Banda Aceh, Senin.
Dirinya menyebutkan, adapun lembaga pendidikan yang hanyut pasca banjir Aceh yakni RA Seunong Kabupaten Pidie Jaya, MIN 05 Pidie Jaya, MIS Pasir Kabupaten Gayo Lues.
Kemudian, empat sekolah di Kabupaten Aceh Tenggara, yakni RA Badrul Ulum, MI Badrul Ulum, MTs Badrul Ulum dan MA Badrul Ulum.
Selain hanyut, kata dia, juga terdapat tiga madrasah yang roboh akibat bencana Aceh yaitu RA Al Ikhlas Kabupaten Aceh Utara, MA Baitul Hidayah Aceh Utara dan MTsS Wih Tenang Uken Kabupaten Bener Meriah.
Baca juga: Nasib Sekolah MIN 05 Pidie Jaya hilang diterjang banjir bandang, tinggal pondasi pagar
Untuk madrasah-madrasah tersebut, sejauh ini sudah diusulkan seluruh datang ke Kemenag RI, sesuai permintaan data kepada Kanwil dan Kemenag kabupaten/kota di Aceh.
"Semua yang roboh dan hilang kita usulkan untuk dibangun baru," ujarnya.
Disisi lain, untuk penanganan sementara, lanjut Khairul, pihaknya telah mengusulkan tenda belajar darurat, terutama pada awal Januari 2026 mendatang atau awal semester genap.
"Tanggal 5 Januari masuk semester genap, karena saat ini madrasah ada yang sedang dan telah selesai ujian semester, dan selanjutnya libur semester," demikian Khairul Azhar.
Baca juga: Kemenag Aceh Besar raih penghargaan peduli warga binaan dari Kemenimipas RI
