Sabang (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, fenomena "supermoon" secara bersamaan disertai peristiwa bulan purnama dari 19-22 Januari berpotensi terganggunya pelayaran Sabang-Banda Aceh maupun sebaliknya.
"Fenomena supermoon secara bersamaan disertai dengan peristiwa bulan purnama dari tanggal 19 sampai 22 Januari dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir," kata Kepala Stasiun Mereorologi Cot Ba U Maimun Saleh, Sabang Siswanto di Sabang, Jumat.
Menurut dia, fenomena tersebut juga berpotensi terganggunya aktifitas wisata bahari atau air serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan di sekitar pelabuhan pesisir.
Ia menjelaskan, sehubungan dengan adanya fenomena supermoon atau posisi perigea dimana pada saat tersebut posisi bulan dan bumi berada pada jarak terdekat.
"Secara umum kondisi cuaca di Sabang, Provinsi Aceh dan sekitarnya adalah hujan dengan intensitas ringan, dimana potensi kecepatan angin Maksimum mencapai 25 knot atau setara dengan 48 Km/jam," jelas Siswanto.
Fenomena tersebut, kata dia, juga berdampak adanya kecepatan angin yang berhembus kencang dan dominan selama periode 19 sampai dengan 22 Januari yang mampu membangkitkan ketinggian gelombang signifikan antara 1,25 - 2,50 meter.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat yang akan melakukan aktifitas di pantai dan laut untuk selalu waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak dari adanya pasang surut air laut," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Cot Ba U, Sabang.
Pada kesempatan itu Siswanto juga mengingatkan warga Sabang dan sekitarnya untuk perhatikan selalu update informasi cuaca maritim resmi dari BMKG.
BMKG: "Supermoon" berpotensi ganggu pelayaran Sabang-Banda Aceh
Sabtu, 19 Januari 2019 11:19 WIB