Asyila Aisyah, bayi berusia 7 bulan anak dari keluarga kurang mampu asal Gampong (desa) Samakurok, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, yang divonis mengidap penyakit bocor jantung sejak usianya 2 bulan itu membutuhkan uluran tangan dermawan.

Buah hati pasangan Muklis dan Masyitah tersebut harus bolak-balik Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh untuk check up setiap dua pekan sekali atau dua kali dalam satu bulan.

“Seharusnya ini sudah yang keempat kalinya check up ke rumah sakit setelah pulang berobat kemarin itu di RSUZA Banda Aceh, tetapi karena kami keterbatasan biaya maka baru dua kali kami bawa,” kata Muklis di desanya di dampingi tokoh masyarakat setempat Abdul Rafar Senin sore.

Muklis sudah dua kali menunda check up Asyila Aisyah dari yang seharusnya dilakukan berdasarkan anjuran dokter, meski khawatir terhadap kondisi bayinya tetapi dia hanya bisa pasrah karena keterbatasan biaya.

Ayah empat orang anak ini kesulitan memperoleh uang hingga lebih dari Rp700 ribu setiap sekali jalan untuk biaya transportasi dan biaya pendamping saat anak bungsunya itu dicheck up di RSUZA Banda Aceh, yang terkadang harus menginap karena menunggu antrean. Meskipun untuk biaya check up ini gratis.

Di lain sisi, Muklis yang bekerja sebagai buruh kasar ini juga harus menanggung kebutuhan hidup sehari-hari seperti popok bayi hingga susu untuk Asyila, belum lagi untuk biaya tiga orang anaknya yang lain juga masih kecil- kecil.

Karena itu orang tua Asyila membutuhkan uluran tangan dermawan untuk biaya transportasi serta biaya jalan untuk bisa membawa anaknya secara rutin dan dia berharap putri mungilnya ini suatu saat akan sembuh serta dapat bermain seperti anak-anak lainnya.

Muklis mengatakan selain bocor jantung, Asyila juga divonis menderita kelenjar gondok dan paru-paru. Penyakit itu baru diketahui setelah putrinya dibawa berobat ke RSUZA Banda Aceh sekitar lebih dari dua bulan lalu.

“Sebelumnya kami tidak tahu dan sempat berobat ke dokter biasa hingga berobat di kampung, tetapi lama kelamaan sakitnya semakin parah dan terakhir kami bawa ke Rumah Sakit Kesrem di Lhokseumawe dan dirujuk ke Banda Aceh sehingga baru kami ketahui,” jelasnya.

Menurut Muklis biaya pengobatan Asyila selama di RSUZA Banda Aceh gratis, dan kondisi anaknya berlangsung membaik dari sebelumnya.

Meski kondisinya membaik, tetapi Asyila harus di-check up rutin setiap dua pekan sekali di RSUZA Banda Aceh dan menurut dokter itu harus dilakukan rutin sampai putrinya sembuh.

Karena keterbatasan biaya transportasi dan pendampingan selama di Banda Aceh, Muklis sempat meminta agar check up ini dikurangi menjadi satu kali dalam satu bulan tetapi tidak diperbolehkan.

Atas dasar itu jika ada dermawan yang ingin membantu meringankan beban keluarga kurang mampu ini maka dapat menghubungi dinomor handphone: 0822 9418 1264, ibu dari Asyila.

Muklis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak gampong setempat dan pekerja sosial yang sebelumnya telah mambantunya saat Asyila dibawa dan dirawat di RSUZA Banda Aceh.

Pewarta: Zubir

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019