Banda Aceh (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Irpannusir mendesak Pj Gubernur Aceh untuk mengadvokasi upaya penanganan jangka panjang terhadap banjir di wilayah barat selatan Aceh ke Pemerintah Pusat, mengingat musibah ini terus berulang.
"Harapan besar sekali, karena banjir di wilayah barat selatan Aceh ini tidak mungkin ditangani secara sektoral saja, tetapi menyeluruh dari hulunya," kata Irpannusir, di Banda Aceh, Senin.
Pernyataan itu disampaikan Irpannusir kepada Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA dalam rapat paripurna DPR Aceh dengan agenda pembentukan Pansus 2025, pemilihan BKD, dan pengumuman calon Gubernur Aceh terpilih, di Banda Aceh.
Irpannusir mengatakan, perjuangan penanganan banjir di wilayah barat selatan Aceh sudah dilakukan sejak 2020 lalu bersama BNPB. Bahkan, sudah dilakukan pembahasan secara simultan bersama Kementerian PUPR, tetapi belum ada tindak lanjutnya.
Mereka, kata dia, mendatangi BNPB dan PUPR bersama pimpinan DPRA serta Bupati dari sejumlah kabupaten di wilayah barat selatan Aceh, Gayo Lues dan Aceh Tenggara.
"Kita dipaparkan oleh Kementerian PUPR bahwa penanganan banjir wilayah barat selatan hingga Gayo Lues dan Aceh Tenggara itu secara menyeluruh dan butuh biaya besar. Karena harus ditangani mulai dari hulunya di Aceh Tenggara," ujarnya.
Karena itu, dirinya meminta Pj Gubernur Aceh yang juga menjabat sebagai Dirjen Bina Adwil Kemendagri itu dapat menindaklanjuti laporan 2020 tersebut. Sehingga, penanganan banjir tidak hanya sebatas wacana saja, dan banjir terus terjadi.
"Kita berharap kepada Pj Gubernur Aceh setelah kembali ke pusat nanti dapat memperhatikan dan menindaklanjuti serius permasalahan ini," kata Irpannusir.
Merespon itu, Pj Gubernur Aceh, Safrizal mengakui bahwa sejak dia menjabat selalu dihadapkan dengan penanganan bencana di Aceh Tenggara, Gayo Lues serta pantai barat selatan Aceh.
Mengenai hal ini, dirinya sudah menekankan kepada pembantu pemerintahannya bahwa persoalan banjir itu tidak bisa ditangani dengan tindakan kuratif atau pertolongan emergensi saja.
Tetapi, kata dia, penyebab banjir ini karena pegunungan tidak memiliki daya serap air, kurangnya tempat penampungan air. Sehingga mengalir ke daerah rendah hingga pemukiman penduduk.
"Saya sudah minta untuk mengurusnya kepada pemerintah, kita biasanya diminta menyiapkan kajiannya. Ini membutuhkan anggaran dan waktu, dan kami siap menjalankan semua pendapat ini," katanya.
Dalam kesempatan ini, Pj Gubernur Aceh, Safrizal menegaskan bakal mengerahkan segenap kemampuan tenaga, pikiran dan hatinya untuk menangani permasalahan banjir di Aceh.
"Saya curahkan pikiran, tenaga dan hati saya untuk membangun masyarakat Aceh, meskipun tidak menjadi gubernur. Tetapi tak bisa sendirian, kita harus bersama-sama, saling kolaboratif dalam menjalankan tugas ini," demikian Safrizal ZA.