Dinas Koperasi dan UKM Aceh menyebut sebanyak 30 persen atau 97.500 unit dari total 325.000 unit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di provinsi paling barat Indonesia itu sudah masuk ke ekosistem digital, guna memperluas jaringan pemasaran produknya.

“Masih minim sekali, sekitar 30 persen yang sudah masuk sistem digital, dan kita terus mendorong UMKM selama ini masih sistem konvensional untuk disesuaikan dengan sistem digital,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh Azhari di Banda Aceh, Kamis.

Azhari menjelaskan di era industri 4.0 ini, semua UMKM harus mampu menyesuaikan diri dengan sistem digital, jika tidak ingin ketinggalan dengan tetap mempertahankan sistem konvensional.

Oleh sebab itu, pihaknya terus melakukan pembinaan dan pelatihan bagi pelaku UMKM di seluruh Aceh untuk mendapat pengetahuan khusus bagaimana mengelola usaha berbasis digital.

Baca juga: Sekda Aceh: Koperasi harus tingkatkan inovasi agar siap hadapi zaman

“Kami sudah memanggil pelaku UMKM di Aceh, tapi masih sebagian. Mudah-mudahan dengan pelatihan itu membawa hasil agar usaha mereka bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman,” katanya.

Ia menambahkan, program Dinas Koperasi dan UKM Aceh memang fokus ke arah pengembangan sektor UMKM, dengan memperkuat terus pendampingan bagi pelaku usaha.

Apalagi, kata dia, secara nasional pemerintah mendorong agar 40 persen biaya belanja baik dari APBN maupun APBD provinsi dan kabupaten/kota harus dialokasikan untuk produk jasa di UMKM.

Baca juga: Ratusan koperasi di Aceh telah dikonversi ke sistem syariah

  “Kita di sini ada konsultan yang siap mendampingi para pelaku UMKM, baik bidang pemasaran, produksi, pengemasan, teknologi, akuntansi, itu yang kita dorong agar dimanfaatkan dengan baik,” katanya.

Menurut dia, UMKM yang menguasai teknologi akan berkelanjutan (sustainabel) dalam menjalankan usaha-usahanya, karena saat ini semua sektor sudah bertransformasi ke digitalisasi, sehingga UMKM yang mempertahankan gaya konvensional akan tertinggal.

“Sekarang bagaimana pun cara UMKM kita harus adaptif dengan ini. Secara target, semua UMKM harus menyesuaikan dengan digital, kalau tidak maka akan ketinggalan zaman, “ katanya.

Baca juga: Peringati hari koperasi, 15 koperasi raih penghargaan

Di samping itu, Azhari mengatakan pihaknya juga sudah membuat pasar digital acehprenuer, sebuah sistem aplikasi yang dikelola secara digital, dan mendorong semua UMKM agar bisa menjajal produknya di platform itu.

“Kita terus imbau seluruh UMKM supaya bisa mendaftar di acehprenuer, nanti produk UMKM itu bisa dipromosikan melalui acehprenuer,” katanya.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022