Anggota DPRK Aceh Tamiang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jayanti Sari membentuk relawan bersih sekolah (RBS) khusus untuk membantu sekolah dan dayah se-kabupaten yang terkena dampak banjir.
“Pembersihan perdana dilakukan di SD Paya Rahat, Kecamatan Bendahara dan SDN Kejuruan Muda yang terendam banjir terparah,” kata Jayanti Sari di Karang Baru, Aceh Tamiang, Kamis.
Dijelaskannya, kondisi di dua sekolah tersebut cukup parah, hampir semua fasilitas pendidikan seperti meja, kursi, buku, dan rak buku rusak terendam banjir.
Baca juga: Golkar Bireuen andil bantu korban banjir Aceh Tamiang
“Jika kita tidak turun untuk membersihkan fasilitas sekolah ini ditakutkan akan berimbas pada anak-anak sekolah yang tertunda masa pembelajarannya, karena hampir diseluruh wilayah banjir sudah surut,” ujarnya.
Legislator PKS ini menyebut pada saat RBS masuk ke dua sekolah tersebut (SDN Paya Rahat dan SDN Kejuruan Muda) posisinya masih terendam banjir, namun ada beberapa ruangan yakni perpustakaan, ruang guru dan sejumlah kelas sudah kering bisa dibersihkan.
Dia pun menyatakan aksi RBS akan terus berlanjut di sekolah-sekolah dan dayah setelah banjir benar-benar sudah surut.
Baca juga: Sebanyak 41 sekolah di Aceh Timur terendam banjir
Di wilayah pesisir Kecamatan Seruway, Bendahara, dan Banda Mulia masih banyak sekolah yang terendam sehingga tidak bisa kami bersihkan, jadi kami masih menunggu banjir surut,” tukas Jayanti Sari.
Kepala SDN Paya Rahat Rusnani menyatakan seluruh ruangan di SD tersebut masuk air, sehingga hampir semua buku pelajaran rusak parah. Padahal buku-buku itu barusaja diterima pihak sekolag dan belum sempat digunakan.
Fasilitas sekolah banyak yang rusak, menurutnya karena terendam air lebih dari tiga hari dan mungkin tidak dapat lagi digunakan.
Baca juga: 1.090 hektare padi di Aceh Timur terancam gagal panen
“Hanya laptop sekolah yang bisa kami selamatkan,” tutur Rusnani.
Salah satu relawan bersih sekolah dari Kampus IAIN Langsa Aida mengatakan mahasiswa siap membantu untuk kegiatan bersih-bersih sekolah karena banyaknya fasilitas sekolah terdampak banjir. Mahasiswa perempuan ini berjanji akan terus menggalang relawan di kampus agar jumlahnya terus bertambah, untuk segera mengeksekusi sekolah yang butuh bantuan.
Untuk diketahui bencana banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang sejak 31 Oktober 2022 banyak menyisakan kerusakan fasilitas publik termasuk sekolah-sekolah. Berdasarkan data dari Humas Pemkab Aceh Tamiang dari total 355 sekolah sebanyak 122 sekolah dari semua tingkatan terdampak banjir.
Sementara data dari Dinas Pendidikan Dayah Aceh Tamiang terdapat 17 Dayah/Pesantren di sejumlah kecamatan ikut terendam banjir.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
“Pembersihan perdana dilakukan di SD Paya Rahat, Kecamatan Bendahara dan SDN Kejuruan Muda yang terendam banjir terparah,” kata Jayanti Sari di Karang Baru, Aceh Tamiang, Kamis.
Dijelaskannya, kondisi di dua sekolah tersebut cukup parah, hampir semua fasilitas pendidikan seperti meja, kursi, buku, dan rak buku rusak terendam banjir.
Baca juga: Golkar Bireuen andil bantu korban banjir Aceh Tamiang
“Jika kita tidak turun untuk membersihkan fasilitas sekolah ini ditakutkan akan berimbas pada anak-anak sekolah yang tertunda masa pembelajarannya, karena hampir diseluruh wilayah banjir sudah surut,” ujarnya.
Legislator PKS ini menyebut pada saat RBS masuk ke dua sekolah tersebut (SDN Paya Rahat dan SDN Kejuruan Muda) posisinya masih terendam banjir, namun ada beberapa ruangan yakni perpustakaan, ruang guru dan sejumlah kelas sudah kering bisa dibersihkan.
Dia pun menyatakan aksi RBS akan terus berlanjut di sekolah-sekolah dan dayah setelah banjir benar-benar sudah surut.
Baca juga: Sebanyak 41 sekolah di Aceh Timur terendam banjir
Di wilayah pesisir Kecamatan Seruway, Bendahara, dan Banda Mulia masih banyak sekolah yang terendam sehingga tidak bisa kami bersihkan, jadi kami masih menunggu banjir surut,” tukas Jayanti Sari.
Kepala SDN Paya Rahat Rusnani menyatakan seluruh ruangan di SD tersebut masuk air, sehingga hampir semua buku pelajaran rusak parah. Padahal buku-buku itu barusaja diterima pihak sekolag dan belum sempat digunakan.
Fasilitas sekolah banyak yang rusak, menurutnya karena terendam air lebih dari tiga hari dan mungkin tidak dapat lagi digunakan.
Baca juga: 1.090 hektare padi di Aceh Timur terancam gagal panen
“Hanya laptop sekolah yang bisa kami selamatkan,” tutur Rusnani.
Salah satu relawan bersih sekolah dari Kampus IAIN Langsa Aida mengatakan mahasiswa siap membantu untuk kegiatan bersih-bersih sekolah karena banyaknya fasilitas sekolah terdampak banjir. Mahasiswa perempuan ini berjanji akan terus menggalang relawan di kampus agar jumlahnya terus bertambah, untuk segera mengeksekusi sekolah yang butuh bantuan.
Untuk diketahui bencana banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang sejak 31 Oktober 2022 banyak menyisakan kerusakan fasilitas publik termasuk sekolah-sekolah. Berdasarkan data dari Humas Pemkab Aceh Tamiang dari total 355 sekolah sebanyak 122 sekolah dari semua tingkatan terdampak banjir.
Sementara data dari Dinas Pendidikan Dayah Aceh Tamiang terdapat 17 Dayah/Pesantren di sejumlah kecamatan ikut terendam banjir.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022