Kebakaran lahan kembali terjadi di tengah musim kemarau di Provinsi Aceh yang menghanguskan sekitar 5,5 hektare lahan di Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan.
"Kondisi terakhir api sampai pukul 19.20 WIB belum berhasil dipadamkan," kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBA di Banda Aceh, Kamis malam.
Ia menjelaskan kebakaran lahan terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, di Gampong Ujong Tanoh dan Gampong Seneubok Jaya, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan.
Baca juga: Puluhan calon Manggala Agni ikut pelatihan pemadaman kebakaran hutan di Aceh
Akibatnya, luas lahan terbakar di Gampong Ujong Tanoh sekitar 1,5 hektare dan di Gampong Seneubok Jaya sekitar 4 hektare.
"Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwajib," katanya.
Saat menerima informasi kebakaran lahan, kata Ilyas, BPBD Aceh Selatan langsung mengerahkan satu unit armada pemadam kebakaran (Damkar) Trumon ke lokasi untuk melakukan pemadaman, dan turut melibatkan anggota Koramil, personel Polsek serta masyarakat.
Namun, kata dia, armada damkar tidak bisa menuju ke lokasi kejadian kebakaran tersebut karena terkendala akses jalan, sehingga pemadaman hanya dilakukan secara manual menggunakan ranting-ranting kayu.
Oleh sebab itu, api belum berhasil dipadamkan, karena ketersediaan air yang minim, sehingga pemadaman akan dilanjutkan pada Jumat (3/3/) besok.
"Dikarenakan ketersediaan air di area kebakaran minim, pemadaman akan dilanjutkan esok hari," kata Ilyas.
Baca juga: BPBK Aceh Jaya padamkan kebakaran lahan
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut Aceh sudah memasuki musim kemarau sehingga berpotensi muncul titik panas yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Iya, kita sudah memasuki musim kemarau, jadi masyarakat perlu waspadai kebakaran hutan maupun kebakaran pemukiman,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad.
Kata dia, daerah yang paling penting diwaspadai kemunculan titik panas yang dapat menyebabkan karhutla, terutama mulai dari Kabupaten Aceh Besar hingga ke wilayah barat selatan Aceh seperti Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya.
Begitu juga, lanjut dia, untuk wilayah Aceh bagian utara timur, khususnya di bagian pesisir. Sedangkan wilayah utara timur bagian pegunungan masih dalam kondisi aman dari potensi titik panas seperti Bireuen, dan Aceh Timur bagian utara.
“Sedangkan Aceh Tamiang bagian utara ini juga harus waspada terhadap timbulnya titik panas,” ujarnya.
Baca juga: Aceh mulai musim kemarau, BMKG: waspada kebakaran hutan dan lahan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Kondisi terakhir api sampai pukul 19.20 WIB belum berhasil dipadamkan," kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBA di Banda Aceh, Kamis malam.
Ia menjelaskan kebakaran lahan terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, di Gampong Ujong Tanoh dan Gampong Seneubok Jaya, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan.
Baca juga: Puluhan calon Manggala Agni ikut pelatihan pemadaman kebakaran hutan di Aceh
Akibatnya, luas lahan terbakar di Gampong Ujong Tanoh sekitar 1,5 hektare dan di Gampong Seneubok Jaya sekitar 4 hektare.
"Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwajib," katanya.
Saat menerima informasi kebakaran lahan, kata Ilyas, BPBD Aceh Selatan langsung mengerahkan satu unit armada pemadam kebakaran (Damkar) Trumon ke lokasi untuk melakukan pemadaman, dan turut melibatkan anggota Koramil, personel Polsek serta masyarakat.
Namun, kata dia, armada damkar tidak bisa menuju ke lokasi kejadian kebakaran tersebut karena terkendala akses jalan, sehingga pemadaman hanya dilakukan secara manual menggunakan ranting-ranting kayu.
Oleh sebab itu, api belum berhasil dipadamkan, karena ketersediaan air yang minim, sehingga pemadaman akan dilanjutkan pada Jumat (3/3/) besok.
"Dikarenakan ketersediaan air di area kebakaran minim, pemadaman akan dilanjutkan esok hari," kata Ilyas.
Baca juga: BPBK Aceh Jaya padamkan kebakaran lahan
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut Aceh sudah memasuki musim kemarau sehingga berpotensi muncul titik panas yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Iya, kita sudah memasuki musim kemarau, jadi masyarakat perlu waspadai kebakaran hutan maupun kebakaran pemukiman,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad.
Kata dia, daerah yang paling penting diwaspadai kemunculan titik panas yang dapat menyebabkan karhutla, terutama mulai dari Kabupaten Aceh Besar hingga ke wilayah barat selatan Aceh seperti Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya.
Begitu juga, lanjut dia, untuk wilayah Aceh bagian utara timur, khususnya di bagian pesisir. Sedangkan wilayah utara timur bagian pegunungan masih dalam kondisi aman dari potensi titik panas seperti Bireuen, dan Aceh Timur bagian utara.
“Sedangkan Aceh Tamiang bagian utara ini juga harus waspada terhadap timbulnya titik panas,” ujarnya.
Baca juga: Aceh mulai musim kemarau, BMKG: waspada kebakaran hutan dan lahan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023