Kepolisian RI Daerah (Polda) Aceh menggelar Operasi Karhutla Seulawah 2023 dengan sasaran untuk mencegah dan menindak pelaku pembakaran hutan dan lahan di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto di Banda Aceh, Selasa, mengatakan operasi digelar selama 20 hari, mulai 28 Juli hingga 16 Agustus 2023.
"Operasi dengan sasaran wilayah hukum tiga kepolisian resor, yakni Polres Aceh Tengah, Polres Aceh Barat, dan Polres Nagan Raya. Untuk wilayah hukum polres lainnya, bila terjadi karhutla, juga segera melaporkan ke Polda Aceh," katanya.
Baca juga: Lahan seluas 16 hektare di Aceh Besar terbakar
Perwira menengah Polda Aceh itu mengatakan pelaksanaan operasi dilakukan dengan cara preemtif yakni menyosialisasikan pencegahan karhutla. Kemudian, preventif yakni mencegah terjadi karhutla serta penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan.
Mantan Kapolresta Banda Aceh itu mengatakan pencegahan karhutla terus dilakukan mengingat saat ini Provinsi Aceh memasuki musim kemarau. Saat musim kemarau, potensi kebakaran hutan dan lahan cukup besar, sehingga perlu kewaspadaan dengan tidak membakar lahan.
Oleh karena itu, Joko Krisdiyanto mengimbau dan mengingatkan masyarakat mencegah kebakaran hutan dan lahan dengan cara tidak membakar saat membuka lahan perkebunan.
"Bila didapati masyarakat yang sengaja membakar saat membuka lahan ketika pelaksanaan operasi ini, maka petugas bertindak tegas melaksanakan penegakan hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku," kata Joko Krisdiyanto.
Sebelumnya, jajaran Polda Aceh melaksanakan rapat koordinasi pelaksanaan Operasi Karhutla Seulawah 2023. Rapat diikuti personel Biro Operasi, Direktorat Intelkam, Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Direktorat Samapta, dan Bidang TIK Polda Aceh.
"Rapat koordinasi ini untuk menyamakan pola kerja, sehingga pelaksanaan operasi berjalan sesuai rencana. Tujuan dari operasi ini untuk mencegah karhutla saat musim kemarau yang sedang terjadi di Aceh," kata Joko Krisdiyanto.
Baca juga: Hujan redakan Karhutla tiga titik api di Aceh Barat
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto di Banda Aceh, Selasa, mengatakan operasi digelar selama 20 hari, mulai 28 Juli hingga 16 Agustus 2023.
"Operasi dengan sasaran wilayah hukum tiga kepolisian resor, yakni Polres Aceh Tengah, Polres Aceh Barat, dan Polres Nagan Raya. Untuk wilayah hukum polres lainnya, bila terjadi karhutla, juga segera melaporkan ke Polda Aceh," katanya.
Baca juga: Lahan seluas 16 hektare di Aceh Besar terbakar
Perwira menengah Polda Aceh itu mengatakan pelaksanaan operasi dilakukan dengan cara preemtif yakni menyosialisasikan pencegahan karhutla. Kemudian, preventif yakni mencegah terjadi karhutla serta penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan.
Mantan Kapolresta Banda Aceh itu mengatakan pencegahan karhutla terus dilakukan mengingat saat ini Provinsi Aceh memasuki musim kemarau. Saat musim kemarau, potensi kebakaran hutan dan lahan cukup besar, sehingga perlu kewaspadaan dengan tidak membakar lahan.
Oleh karena itu, Joko Krisdiyanto mengimbau dan mengingatkan masyarakat mencegah kebakaran hutan dan lahan dengan cara tidak membakar saat membuka lahan perkebunan.
"Bila didapati masyarakat yang sengaja membakar saat membuka lahan ketika pelaksanaan operasi ini, maka petugas bertindak tegas melaksanakan penegakan hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku," kata Joko Krisdiyanto.
Sebelumnya, jajaran Polda Aceh melaksanakan rapat koordinasi pelaksanaan Operasi Karhutla Seulawah 2023. Rapat diikuti personel Biro Operasi, Direktorat Intelkam, Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Direktorat Samapta, dan Bidang TIK Polda Aceh.
"Rapat koordinasi ini untuk menyamakan pola kerja, sehingga pelaksanaan operasi berjalan sesuai rencana. Tujuan dari operasi ini untuk mencegah karhutla saat musim kemarau yang sedang terjadi di Aceh," kata Joko Krisdiyanto.
Baca juga: Hujan redakan Karhutla tiga titik api di Aceh Barat
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023